Telp. (024) 7691 7578 / HP. 085640-750440 Solikin / HP. 085640-398242 Suratman
***
Tembak-menembak
merupakan salah satu permainan favorit anak laki-laki. Pistol-pistolan
seakan merupakan mainan wajib bagi anak laki-laki selain mobil-mobilan
entah membeli dari pedagang mainan atau membuat sendiri. Bagi anak kota
yang hidup berkecukupan tentu mudah mendapatkan mainan-mainan tersebut.
Namun bagi anak-anak desa yang hidupnya pas-pasan seperti saya, harus
berputar otak dulu untuk menyalurkan imajinasi yang meluap-luap.
Bedhil-Bedhilan |
Dengan segala keterbatasan kami membuat sendiri
mainan dengan bahan yang melimpah di sekitar rumah. Salah satu mainan
yang paling saya ingat adalah pistol-pistolan dari bambu yang diberi
nama “Bedhil-Bedhilan” meskipun bentuknya lebih mirip pompa sepeda
daripada pistol. Di daerah lain mainan ini dikenal dengan berbagai nama
antara lain Sethokan, slethokan, sontlop, sentlop, sentolop, ceplokan,
jedlokan, plethokan, lontop, ondlop, jedhul dll.
Cara
membuatnya cukup mudah. Bahan yang digunakan adalah bambu dengan panjang
sekitar 30 cm, diameter maksimal 1,5 cm karena kalau terlalu besar
nanti akan kesulitan mencari peluru yang cocok. Biasanya bambu yang
dipilih merupakan bambu apus yang masih muda. Bisa juga menggunakan
bambu wuluh yang biasa digunakan untuk membuat seruling namun jenis
bambu ini mudah pecah karena terlalu tipis. Yang kedua adalah bilah
bambu yang diraut menjadi stik yang digunakan sebagai pendorong peluru.
Jika di daerah lain bagian gagangnya disambung dengan bambu bulat, di
desaku gagangnya berbentuk kotak pipih karena merupakan satu kesatuan
dengan stiknya. Yang perlu diperhatikan adalah panjang stik pendorong
harus lebih pendek dari panjang pipa bambunya. Hal ini untuk memberi
ruang bagi peluru pertama agar tidak keluar.
Setelah
alatnya selesai dibuat, saatnya mengisi peluru. Peluru yang digunakan
dapat bermacam-macam. Biasanya anak-anak menggunakan kembang jambu air,
ada juga yang memakai kembang lamtoro (petai cina), buah lempeni atau
menggunakan kertas koran yang direndam dengan air. Caranya pilih peluru
yang lebih besar dari lobang pipa agar tidak ada udara yang bocor
keluar. Agar dapat masuk, peluru perlu dipukul-pukul dengan gagang stik.
Setelah itu di dorong masuk menggunakan stik ke ujung pipa. Peluru
kedua dimasukkan dengan cara yang sama. Tekanan udara yang ada di dalam
pipa menjadi besar. Hal inilah yang membuat peluru pertama dapat melesat
dengan cepat.
Setelah
mengumpulkan peluru, saatnya berperang. “Medan pertempuran” yang kami
gunakan adalah kebun bambu di sebelah rumah saya. “Pertempuran”
berlangsung seru layaknya Film perang amerika abad ke-16. Bedanya kalau
di film-film itu memakai stik panjang untuk memasukkan peluru, kalau ini
dengan memukul-mukulkan gagang stik ke peluru agar bisa masuk. Namanya
juga perang-perangan, tak ada aturan spesifik. Tak jarang ketika sedang
mengisi peluru kita kena tembak.
Di tengah
“pertempuran” stok peluru kami habis. Mau cari lagi malas karena letak
pohon jambu cukup jauh. Akhirnya kami memakai temulawak yang banyak
tumbuh liar di sekitar kebun bambu. “Pertempuran” kembali berlangsung
dan kali ini lebih seru karena setiap kena tembak akan meninggalkan
bercak berwarna kuning. Sesampainya di rumah saya dimarahi Emak karena
baju yang saya pakai penuh bercak-bercak kuning. Bercak-bercak tersebut
baru bisa hilang setelah beberapa kali dicuci. Baju tersebut kemudian
jadi baju wajib saat bermain bedhil-bedhilan karena kalau pakai baju
lain bisa-bisa dijewer Emak.
Kini permainan ini sudah
jarang dilakukan oleh anak-anak di desa saya. Apalagi kebun bambu telah
beralih fungsi menjadi ladang pertanian dan temulawak yang dulu tumbuh
liar sudah habis dipanen pemiliknya. Alangkah baiknya jika suatu saat
ada paket wisata yang menawarkan paintball ala tradisional ini. Tinggal
menambahkan perlengkapan keamanan (misalnya baju dan kaca mata) dan juga
peraturan permainan tentu akan menjadi hal yang menarik karena unik dan
murah meriah.
Sumber : kompasiana.com
Untuk mendapatkan informasi produk-produk training kami
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman
EmoticonEmoticon