Setiap kita, selalu ‘disibukkan” dengan berbagai
aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Rutinitas tersebut seolah tidak
ada putusnya. Seorang ibu rumah tangga pun sudah mempunyai jadwal padat
setiap hari, yang bahkan mungkin “hasil karya-nya” tidak begitu
kelihatan bagi yang tidak “sempat” mencermatinya…Tapi jika kita amati,
justru pekerjaan rumahlah yang tidak pernah ada habisnya. Hanya kita
yang akan dapat mengatakan bahwa pekerjaan ini beres, dan yang itu
dianggap cukup dst.
Demikian pula bagi kita sebagai pekerja, di posisi manapun kita berada,
baik sebagai karyawan/pegawai maupun wirausaha. Satu pekerjaan selesai,
menyusul pekerjaan lain menanti untuk dibereskan. Alhasil, semua orang
sibuk berkejaran untuk menyelesaikan ”deadline pekerjaan”nya
masing-masing.
Ibarat sebuah perjalanan, semua orang sibuk berkemas, berjalan dan
berlari. Setiap waktu dan sepanjang hari seakan tidak ada putusnya. Kadang rasa bosan dan jenuh serta lelah dapat menghinggapi siapapun
karena kita terjerat sendiri oleh kesibukan atau rutinitas tadi. Maka, bagi setiap muslim, membiasakan diri untuk meluangkan waktu
sejenak rehat meninggalkan semua urusan dunia adalah sebuah kebutuhan.
Selain menegakkan shalat wajib 5 waktu dalam sehari semalam yang memang
telah kita jalankan sedari kecil, maka yang tidak kalah ‘urgensitas”nya
adalah membaca Al-Quran beserta maknanya.
Mungkin banyak di antara kita yang telah mengkhatamkan bacaan Al-Quran
dalam bahasa Arab-nya hingga berkali-kali. Namun, sudahkah kita
“mendisiplinkan diri” untuk meluangkan waktu barang 5 menit saja untuk
mencoba untuk membaca dan memahami maknanya?
Untuk itu, dalam rangka “rehat” dan sekaligus mencoba untuk lebih
memahami tuntunan hidup yang telah disiapkan oleh Sang Pencipta,
meluangkan sedikit waktu untuk mengamati dan menyimak makna Al-Quran
ternyata sangat menyejukkan jiwa, dan efektif untuk mencapai sebuah
ketenangan yang murah bahkan “gratis”
Perhatikanlah ternyata banyak sekali Allah mengingatkan kita tentang
penciptaan langit dan bumi sebagai salah satu dari tanda-tanda
kebesaranNya.
Seperti yang saya lakukan hari ini, saat tangan membuka Al-Quran (sekenanya), maka ayat yang terbuka adalah QS Qaf : 6 -11.
“Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka,
bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya, dan tidak terdapat
retak-retak sedikit pun?
Dan bumi yang kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya
gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman
yang indah.
Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali (tuduk kepada Allah).
Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami
tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang
dapat dipanen.
Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyi mayang yang bersusun-susun
(sebagai) rezeki bagi hamba-hamba (Kami) dan Kami hidupkan dengan
(air) itu engeri yang mati (tandus). Seperti itulah terjadinya
kebangkitan (dari kubur.)”
Benarlah, bahwa betapa luas langit yang terbentang di atas sana, dengan berjuta hal rahasia
tentangnya…..galaxy yang kabarnya terus membesar seiring dengan
putarannya. Menunjukkan kian detik yang berlalu semakin luas pula jagad
raya ini…sebuah kenyataan yang akan sulit diterima dan kita bayangkan
karena keterbatasan ilmu kita.
Dan hamparan bumi tempat kita berpijak….Subhanallah,…..ternyata kita bagaikan butiran pasir di pantai…bagaikan semut yang berjalan mengelilingi sebuah bola….
Pohon dan biji-bijian serta rizki yang telah Allah siapkan bahkan
sebelum manusia dilahirkan,…Subhanallah….Maka pantas sekali Allah
berkali-kali pula mempertanyakan : Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang
engkau dustakan? Karena kita jarang mengingatnya….sering
mengecilkannya…
Mengingat keagungan dan kebesaran Allah menjadikan kita tunduk dan mampu
meredam segala nafsu dunia….meluruskan niat dalam setiap aktifitas kita
hanya semata-mata bentuk pengabdian kepadaNya. Benar bahwa setiap orang sibuk menyelesaikan ”deadline pekerjaan”
masing2…Tapi adalah sebuah kebutuhan sesungguhnya untuk meluangkan waktu
sejenak setiap harinya, untuk rehat dengan membaca makna ayat-ayatNya.
Dengan itu pula, otomatis kita akan lebih bijak menyikapi dan membagi
kotak-kotak skala prioritas hidup kita jika kita di posisi ”sadar”
sebagai makhluk yang lemah.
Dan berbagai pelajaran serta hikmah akan dapat kita petik saat kita
mencoba mengarahkan otak untuk berfikir tentang makna ayat yang kita
baca. Hanya kita yang akan dapat merasakan kemana alam pikiran
mengembara….dan mengambil hikmah dari refleksi diri tersebut.
Doa hari ini adalah :
Wahai Allah, ingatkan hamba bila ada ayat yang hamba lupa
mengingatnya. Ajarkanlah pada hamba ayat yang hamba bodoh memahaminya.
Karuniakanlah kepada hamba kenikmatan membacanya, sepanjang waktu, baik
tengah malam atau tengah hari. Jadikanlah Al-Quran bagi hamba sebagai
hujjah, ya Rabbal’Alamin.
Sumber: Kompasiana
Jika instansi Anda membutuhkan pelatihan motivasi, Outbound dan tim building segera kontak kami (024) 8412467 atau 085 640 398 242
Kami siap datang untuk presentasi di kantor Anda. Terima kasih
Sumber: Kompasiana
Jika instansi Anda membutuhkan pelatihan motivasi, Outbound dan tim building segera kontak kami (024) 8412467 atau 085 640 398 242
Kami siap datang untuk presentasi di kantor Anda. Terima kasih
EmoticonEmoticon