Seringkali kita mendengarkan keluhan bahwa mengikuti seminar motivasi itu nggak ada gunanya. "Saat dalam seminar memang semangat sekali, menggebu-gebu, ingin ini ingin itu. tapi begitu pulang, kembali seperti sebelumnya," begitu ungkapan yang sering kita dapatkan. Tak kurang juga kita membaca berbagai buku motivasi dari penulis lokal hingga internasional. Mendengarkan audiobook dan sebagainya.
Naik turunnya motivasi sering terjadi begitu saja tanpa bisa dikendalikan.
Banyak orang ingin sekali punya motivasi yang senantiasa di puncak.
Mereka tidak pernah mau sedetik pun merasa loyo. Tapi itu adalah
keinginan yang 100% tidak mungkin.
Harga emas, saham, minyak dan kurs mata uang asing selalu naik turun
setiap saat. Tidak mungkin stabil. Begitu pula dengan motivasi, kadang
kita merasa semangat, kadang kala kita merasa tidak bersemangat. Itu
adalah hal biasa. Coba lihat grafik aktivitas otak yang dipasang pada
pasien yang kritis. Alat tersebut dinamakan Elektroenselofalograf (EEG)
yang merekam aktivitas otak. Kalau Anda melihat grafik naik turun dengan
suara tin…tin…tin, berarti pasien masih hidup. Tapi kalau grafiknya
lurus dengan suara tiiiiiinnnnn panjang, berarti sudah tak bernyawa.
Jadi, selagi kita masih hidup, naik turun itu adalah hal biasa.
Yang terpenting adalah kita harus tahu bagaimana caranya memotivasi diri selagi kita tidak bersemangat. Mengapa orang yang gagal bisa bangkit lagi? Jelas karena mereka mampu memotivasi dirinya untuk bangkit dan mencoba sekali lagi. Orang yang menyerah adalah orang yang tidak mampu lagi memotivasi dirinya untuk bangkit. Orang yang tidak punya motivasi cepat atau lambat pasti akan menyerah.
Menurut motivator Andrie Wonso, Ketika kita sedang
mengalami kondisi tidak bersemangat atau loyo, kita punya dua pilihan.
Pilihan pertama adalah kita tetap terpuruk dalam kondisi down. Pilihan kedua adalah memutuskan untuk bangkit kembali dengan cara menyalakan kembali motivasi yang hilang. Masalah terbesar yang sering kita hadapi adalah kita lebih suka memilih yang pertama karena itu pilihan mudah dan kita tidak tahu caranya memotivasi diri sendiri. Selain itu kita juga tidak tahu bagaimana caranya memiliki motivasi yang bertahan lama.
Untuk memiliki motivasi yang bertahan lama, Anda harus bisa memotivasi diri sendiri di saat Anda sedang down. Itulah rahasia memiliki motivasi yang tahan lama. Orang yang sukses bukannya manusia super yang tidak pernah down. Mereka sering down, tapi tidak berlarut-larut di dalamnya. Mereka segera bangkit dengan suntikan motivasi yang jauh lebih besar.
Orang gagal melakukan sebaliknya, mereka malah makin terpuruk ke dalam jurang kondisi down. Akibatnya mereka tidak mampu bangkit lagi dan menyerah kalah, dan akhirnya game over.
Lalu bagaimana caranya memiliki motivasi yang bertahan lama? Saya akan beberkan secara ringkas. Ada tiga tahap untuk memotivasi diri sendiri. Ini adalah rahasia motivasi secara ilmiah. Jadi semuanya bisa dijelaskan dengan bukti. Inilah penjelasan Suhardi, M. Exp (Motivational Expert)
Tahap pertama adalah membangkitkan motivasi. Ini bisa dilakukan dengan cara mengelola energi dan emosi Anda. Tahap kedua adalah menyalurkan motivasi itu ke dalam bentuk tindakan. Motivasi yang tidak diubah menjadi tindakan akan menjadi motivasi kosong. Ini sering dialami oleh mereka yang hanya bersemangat, tapi tidak menghasilkan apa pun. Tahap ketiga adalah mempertahankan motivasi itu agar tidak cepat padam.
Jika Anda mampu melakukan ketiga tahap tadi, Anda sudah bisa memotivasi
diri sendiri tanpa faktor luar apa pun karena pada dasarnya motivasi itu
sudah ada di dalam, hanya perlu dinyalakan dan dibangkitkan.
EmoticonEmoticon