Sabtu, 09 Agustus 2014

Kutu Rambut (kelihatan) Sebesar Gajah

Trustco Jateng - Ini bukan hoax. Kutu rambut sebesar gajah.  Ga salah tulis nih? Yang bener aja? emang ada kutu rambut sebesar gajah?... kutu dinosaurus aja ga ada yang sebesar gajah. Jawabnya emang ga ada. Yang ada adalah kutu rambut kelihatan sebesar gajah!!! Kok bisa? Ya bisa. Kalo ngliatnya pake kaca pembesar. Pake fokus yang besar terus berlapis-lapis lagi. Ketemu deh.. kutunya keliatan segede gajah! Terus kalo dah ketemu mau diapain? Kalo kutu ini adalah masalah yang mengganggu maka dengan mudah kita bisa menangkap dan membunuhnya. Bandingkan kalo kita nyarinya ga pake kaca pembesar. Susah bukan main

Sobat semua... kalo kita ngliat kenyataan hidup ini dengan mata biasa maka yang didapat adalah gambaran yang biasa-biasa aja. Gambaran yang sama seperti dilihat temen-temen kita pada umumnya. Mengubah sudut padang terhadap suatu masalah akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Persepsi yang berbeda ini akan menimbulkan respon yang berbeda pula terhadap masalah tersebut.

Pada tahun 1876, ketika awal ditemukannya telepon, sebuah memo internal serikat barat menyatakan  bahwa teknologi telepon memiliki banyak kelemahan untuk dipertimbangkan secara serius sebagai sarana komunikasi. Mereka menganggap telepon adalah penemuan yang tidak berharga sama sekali. Tapi sebaliknya, hari ini kita melihat telepon menjadi barang ‘wajib’ bagi setiap kantor. Bahkan terus dikembangkan dalam bentuk telepon genggam (handphone) hingga Ponsel cerdas atau smartphone yang menjadi industri terbesar abad ini.Demikian juga televisi, pesawat terbang, komputer, dan penemuan lainnya. Pada awalnya dipandang sebagai barang-barang tak berguna. Waktu berjalan. Pengetahuan manusia makin luas. Cara hidup pun berubah. Dan akhirnya mematahkan dan menggantikan pandangan-pandangan manusia terhadap teknologi baru. 

Kita yang hidup jaman sekarang juga akan mentertawakan pendapat  astronom kuno, Ptolemy yang mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya. Nah, begitulah persepsi, cara pandang orang terhadap satu hal. Bisa benar pada waktu tersebut, dan bisa salah di lain waktu. Dalam obrolan sehari-hari kita juga sering mendengar pernyataan-pernyataan konyol karena hasil persepsi yang keliru. Coba simak nih:
“Tak ada seorangpun dari keluargaku yang kuliah. Mimpi kali ya, kalo aku pengin sukses”
“Kamu ga bakal bakal diterima di sekolah bonafid itu kecuali kamu punya kenalan orang dalem”
“Aku gak mungkin  bisa mengurangi berat badan, seluruh keluargaku kan gemuk-gemuk”
Pernyataan di atas begitu yakinnya diucapkan seolah-olah benar adanya. Padahal, belum tentu benar.  Saat kita mengubahnya maka akan  terlihat peluang-peluang keberhasilan mewujudkan keinginan kita. Ketika tak ada seorang pun keluarga kita yang kuliah itu bukan berarti 100% peluang sukses tertutup. Nyatanya banyak orang sukses yang bukan jebolan kuliah. Persepsi berubah, peluang berubah. 

Jadi tugasnya sekarang adalah temukan kutu rambutnya, baru bisa hilang gatalnya he....
Salam sukses untuk semua follow @mas_ratman :)


EmoticonEmoticon