Jumat, 14 November 2014

Film-film inspiratif tentang ayah yang hebat


Trustco Jateng - Outbound & Training Center | HP 085640750440
Sebelum terjadinya revolusi industri, seorang ayah seringkali bekerja berdampingan dengan anak-anaknya sehingga ayah dapat terus menanamkan nilai-nilai spiritual yang baik bagi anak sembari mengakrabkan diri melalui komunikasi dan interaksi-interaksi yang dengan mudah bisa dilakukan sepanjang hari. Keadaan tersebut mulai berubah seiring dengan perjalanan waktu.

Frekuensi interaksi ayah-anak tidak lagi setinggi masa lalu. Bahkan kebanyakan ayah masa kini tidak tahu bagaimana cara menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. Tahukah Anda bahwa memberikan kecupan mesra di pipi anak sebelum berangkat bekerja ternyata dapat mempengaruhi masa depan anak Anda? Menurut Scott Coltrane, seorang ahli fatherhood dan sosiolog dari University of California, sudah terbukti bahwa pelukan dan kecupan sayang dari sang ayah, walaupun terlihat sepele namun memiliki efek yang dalam dan sangat mempengaruhi kondisi psikologis anak.

Rasa nyaman yang diciptakan dari pelukan, misalnya, akan menumbuhkan kepercayaan anak kepada ayahnya sehingga akan tercipta kedekatan hubungan antara ayah dan anak. Kedekatan inilah yang diharapkan tercipta dan akan memberikan bermacam-macam pengaruh positif.

Atau, tahukah Anda bahwa untuk membina komunikasi yang efektif dengan anak, maka Anda harus memahami dan mengenali lima ciri anak-anak? Menurut Seto Mulyadi, seorang psikolog dan pemerhati anak ternama, “Seorang ayah harus menyadari bahwa anak adalah pribadi yang masih suka bermain, masih terus berkembang, senang meniru, kreatif, dan bukan orang dewasa mini. Hubungan ayah dan anak akan harmonis bila ayah secara aktif mendengar anaknya.”

Sulit? Bisa jadi. Mungkin Anda belum terbiasa atau barangkali Anda tidak mendapatkan sosok ayah ideal yang dapat dijadikan panutan. Belajar menjadi ayah yang baik tidak pernah muncul dalam kurikulum mana pun, sehingga para pria harus mampu mempelajarinya sendiri, atau mencontohnya sendiri dari sosok ayah yang paling dekat dengan Anda: ayah Anda sendiri.

Namun, bagaimana bila hubungan Anda dengan sang ayah bukanlah hal yang patut dicontoh? Atau membaca buku tentang menjadi ayah ideal terasa seperti hal yang berlebihan dan membosankan untuk dilakukan, apalagi mengingat Anda bukanlah pria yang punya banyak waktu luang. Jangan khawatir, kami berikan solusi termudah dan paling menyenangkan yang pernah ada. Anda bisa belajar menjadi ayah yang baik serta menemukan figur ayah inspiratif dengan cara menonton film-film Hollywood berikut ini. Temukan pesan yang disampaikan, dan terapkan dalam mendidik anak Anda.

Life is Beautiful (La Vita e Bella) (1997)

Indahnya kisah cinta Guido dan Dora, harus melalui ujian berat ketika Guido beserta anak lelaki mereka yang berusia lima tahun, Giosue, harus masuk ke dalam kamp Yahudi saat pecah Perang Dunia II. Dora yang memaksa untuk mendampingi anaknya, dipisahkan dan masuk ke dalam kamp perempuan di sisi lain.


Demi melindungi perasaan anaknya, Guido meyakinkan Giosue bahwa mereka semua sedang melakukan kompetisi besar. Kompetisi yang terdiri atas 1000 poin, tindakan-tindakan apa pun dapat menambah poin atau mengurangi poin dan hadiahnya adalah sebuah tank militer. Satu-satunya orang yang dikelabui adalah Giosue, Guido melakukannya karena cintanya kepada Giosue dan keinginannya untuk melindungi anaknya. Oleh karena itu Giosue dapat selalu tersenyum padahal sesungguhnya nyawanya terancam.


Apa yang bisa ditiru?
#1 Kemesraan hubungan Guido dengan istrinya, Dora
Anak membutuhkan lingkungan yang penuh kehangatan, di mana orang-orangnya bebas berkomunikasi tanpa ada hambatan, dan juga perasaan aman atau terlindung dari kejahatan atau kekerasan. Psikolog John Bowlby dan Mary Ainsworth, yang telah 30 tahun mempelajari tentang psikologi anak-anak mengungkapkan bahwa kemesaraan hubungan orangtua merupakan contoh teladan bagi anak-anaknya. Anak akan meniru perilaku orangtuanya dan akan melakukan hal yang sama kelak ketika mereka dewasa dan menikah.

#2 Selalu berusaha menjaga kedekatan dengan anak
Para psikolog seperti J. Bowlby, M. Ainsworth, dan E. Waters, setuju bahwa kedekatan orangtua kepada anak akan membuat anak berkembang dan memasuki masa dewasa yang menyenangkan, lebih sukses, dan terarah.

#3 Ciptakan rasa aman bagi anak-anak Anda
Seorang anak yang tumbuh dalam “perlindungan” orangtuanya, terutama ayahnya, akan lebih mudah didorong untuk melakukan hal-hal baik.

The Pursuit of Happyness (2006)

Kesulitan yang dialami Chris Gardner sebagai seorang salesman menjadi semakin berat, setelah istrinya meninggalkannya. Ia harus mengurus anaknya seorang diri dan berusaha mendapatkan pekerjaan tetap. Gardner kehilangan tempat tinggal, tabungan, dan kartu kredit yang memaksanya tinggal di tempat penampungan para gelandangan.

Meskipun memiliki beban masalah yang berat, Gardner terus berkomitmen dan berusaha menjadi seorang ayah yang penuh cinta dan peduli dengan anaknya. Gardner percaya bahwa anak adalah bagian dari hidupnya, bukan beban. Ia memposisikan anak sebagai faktor pendorong untuk terus berusaha dalam mengatasi hambatan hidup dan mencoba untuk meraih harapan dan kesuksesan.

Apa yang bisa ditiru?
#1 Ajarkan anak untuk belajar tanggungjawab
Tanggungjawab Gardner pada pekerjaannya dengan terus berusaha menjual alat kesehatan hingga akhirnya menjadi seorang pialang sukses menjadi contoh panutan bagi anaknya. Tularkan sifat bertanggungjawab tanpa kenal menyerah Anda kepada anak Anda, agar kelak ia dapat lebih bertanggungjawab dengan pekerjaannya atau dengan apa pun yang ia lakukan.

#2 Perbesar ikatan emosional Anda pada anak
Ayah yang terlibat langsung dalam mengasuh anak akan membuat anak menjadi lebih matang secara sosial. Ia akan merasa lebih puas dengan kehidupannya, mampu memahami diri –baik kelebihan serta kekurangannya, mampu berempati, dan juga bisa mengelola emosinya dengan baik. Keterlibatan Anda dalam hidup anak juga akan membuat anak merasa lebih bahagia dan menurunkan resiko anak mengalami depresi.

Finding Nemo (2003)

Setelah kehilangan keluarganya, Marlin (si ikan badut) menjadi over protektif terhadap Nemo sang anak satu-satunya. Ia melarang Nemo menjelajahi area baru dan tempat-tempat yang tidak biasa dilalui anaknya. Marlin mengekang Nemo dengan alasan ia takut sesuatu yang buruk akan menimpa Nemo. Yang terjadi justru Nemo merasa bosan dengan rutinitas tersebut dan melanggar semua aturan sang ayah. Akibatnya, ia terjaring oleh nelayan dan dibawa ke daratan untuk di jual. Marlin pun memulai petualangan tanpa lelah untuk mencari Nemo yang hilang.

Apa yang bisa ditiru?
#1 Jangan terlalu berlebihan membatasi ruang gerak anak
Dunia anak adalah sesuatu yang seharusnya menyenangkan dan penuh eksplorasi. Jika Anda terlalu berlebihan membatasi ruang geraknya, sang anak akan merasa tertekan dan tidak berkembang. Biarkan anak berbuat kesalahan –asal bukan hal yang terlalu fatal, dan mereka akan belajar dari kesalahan tersebut.

Namun, sebebas apa pun tetap ada batasan yang wajar. Misalkan, anak Anda dibebaskan untuk bermain di taman dan ke rumah teman-temannya, namun Anda boleh melarangnya pergi sendirian untuk jarak yang lebih jauh. Pastikan anak tidak berasa terkekang. Agar ia tidak merasa bosan, Anda bisa mengantarnya ke tempat yang ia inginkan. Berikan pemahaman-pemahaman tentang bahaya-bahaya yang mungkin dapat mengancam anak Anda. Berikan contoh tindakan yang harus anak Anda lakukan bila ancaman tersebut datang. Anda dapat membentengi anak Anda tanpa harus mengekangnya di rumah.

#2 Tidak perlu marah atau emosi ketika anak berbuat kesalahan
Terkadang ayah memarahi dan menghukum anak ketika anak melakukan kesalahan. Tidak ada salahnya memberikan hukuman atau memarahi karena akan memberikan efek jera dan menciptakan kedisiplinan. Namun ada kalanya hukuman tidak diperlukan, seperti ketika sang Anak itu sendiri telah terjerumus dalam kesulitan akibat kesalahannya sendiri. Jika anak tersebut sudah merasakan ganjaran atas kesalahan yang ia lakukan, tidak perlu Anda menambahkannya dengan amarah. Hal ini justru dapat membuat anak menjadi semakin trauma. Selain akan menjadikannya antisosial, ia juga akan menjauh dari Anda.

Mrs. Doubtfire (1993)


Daniel Hillard merasa terpukul ketika ia kehilangan hak asuh atas ketiga anaknya saat bercerai dengan Miranda. Mantan istrinya yang wanita karier, mencari seorang pengasuh anak-anaknya. Daniel berusaha mengambil kesempatan ini untuk bisa dekat dengan anak-anaknya. Ia pun menyamar sebagai Mrs. Doubtfire, yaitu karakter seorang nanny elegan yang berasal dari Skotlandia.

Penyamaran Daniel berhasil, tidak seorangpun di antara anak-anak dan mantan istrinya yang mengenalinya. Daniel terus belajar menjadi orangtua yang ideal bagi anak-anaknya sambil menjalani perannya sebagai pengasuh anak.

Apa yang bisa ditiru?
#1 Berani mengakui kesalahan dan menerima konsekuensi
Mungkin Anda juga sering melakukan kesalahan saat menjalani peran sebagai ayah. Kesalahan itu manusiawi. Dari pengalaman ini pun anak dapat meniru sikap yang dilakukan ayahnya: jujur pada diri sendiri, mau mengaku salah, dan meminta maaf. Berani menerima kesalahan dan mau menerima konsekuensi atas kesalahan yang telah dilakukan akan membuat anak menjadi seorang yang bertanggungjawab dan disiplin.

#2 Mau memperbaiki diri
Bukalah diri untuk mau menerima kritik dan mengakui kesalahan. Temukan kelemahan Anda atau hal-hal yang perlu diwaspadai dan perbaiki, seperti sifat pelupa, suka bertindak semaunya, ragu-ragu, kuatir, apatis, mudah bosan, kurang inisiatif, perfeksionis, ceroboh, dan lain-lain. Dengan menemukan kelemahan diri, kita bisa melakukan antisipasi untuk menghindari kesalahan. Setelah itu semua tercapai, berkomitmenlah untuk melakukan perbaikan.

#3 Kunci utama sebuah hubungan adalah komunikasi
Ketika komunikasi antara dua pihak sudah tidak berjalan dengan baik, maka yang perlu dilakukan adalah perbaikan intrapersonal dan interpersonal. Mrs. Doubtfire, yang dilakukan Daniel adalah memperbaiki diri untuk kemudian berusaha menjalin komunikasi kembali dengan Miranda. Ketegangan-ketegangan yang sebelumnya muncul dalam berkomunikasi dengan pasangan mulai dapat dikurangi dan komunikasi yang baik kembali terjalin.
J. DeVito dalam bukunya Interpersonal Messages Communication and Relationship Skills, mengatakan bahwa perbaikan intrapersonal dalam hubungan melibatkan aktivitas menganalisa kesalahan dan mempertimbangkan cara pemecahan permasalahan. Di sisi lain, perbaikan interpersonal melibatkan pembicaraan permasalahan dalam hubungan, membahas hal-hal yang ingin dicapai, serta kesediaan masing-masing pihak untuk memperbaiki hubungan.

#4 Selalu ada untuk anak-anak, apapun yang terjadi
Sebagai seorang ayah, Anda harus selalu ada untuk anak-anak. Ayah berperan penting dalam perkembangan emosional anak. Kedekatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi anak Anda. (Baca boks ‘Bangun Kedekatan yang Lebih Erat.)

The Godfather (1972)


Kisah kompleks tentang keluarga besar mavia di New York, Vito Corleone yang penuh dengan lika liku persaingan, pertikaian hingga dendam, namun juga memiliki sisi lain tentang pertalian keluarga, mendidik anak dan menjadi pria sejati. Anak bungsu Vito yang bernama Michael yang sangat ia sayangi menentangnya dan bergabung dengan marinir selama Perang Dunia II. Cara pandang Vito dalam mendidik anak-anaknya, serta berbagai intrik keluarga yang terjadi sepanjang cerita, bisa diambil sisi positifnya dan dijadikan contoh atau pelajaran untuk menjadi ayah yang baik.

Apa yang bisa ditiru?
#1 Jangan pernah menyakiti anak-anak atau perempuan
Penting bagi ayah untuk selalu menyayangi anak dan menghormati istrinya. Secara tidak langsung, perilaku ayah yang seperti ini akan ditiru oleh anaknya. Anak laki-laki akan belajar dari ayahnya bagaimana cara menghormati wanita, sementara Anak perempuan kelak akan mencari pria yang menghormati dirinya.

#2 Meluangkan waktu lebih banyak untuk anak
Don Vito Corleone pernah bertanya kepada Johnny Fontane, “You spend time with your family?” dan dijawab oleh Johnny, “Sure I do”. Vito berujar, “Good. 'Cause a man who doesn't spend time with his family can never be a real man.”
Menjadi ayah berarti berusaha untuk selalu berada di sekitar istri dan anak-anaknya. Sama seperti peribahasa yang mengatakan bahwa darah itu lebih kental daripada air, maka hubungan antar anggota keluarga seharusnya memang lebih kental dan lebih akrab. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia akan belajar menemukan cinta dalam hidupnya.

Itulah beberapa film yang inspiratif tentang ayah yang hebat. Mudah-mudahan bermanfaat. Bagaimanapun teladan terbaik adalah orang-orang yang benar-benar ada.


EmoticonEmoticon