Trustcojateng.org | Profesional Training & outbound Center - Kecerdasan intelektual itu memang penting untuk menunjang nilai akademis, kenaikan karier, dan menemukan solusi dalam kehidupan kita. Tapi, perlu diingat, ada hal yang tidak kalah pentingnya dari hal tersebut, yaitu etika. Dalam kehidupan ini etika akan menjaga hubungan kita dengan orang lain tetap harmoni. Disukai dan dipercaya banyak orang. Bukankah begitu yang dicontoh Rasulullah SAW yang menjadikan beliau digelari Al-Amin (orang yang dipercaya)? Apa jadinya, kalau etika ini hilang dari diri kita. Kisah berikut menginspirasi kita tentang bagaimana pentingnya etika dalam kehidupan.
Di Universitas Duke, ada empat mahasiswa mengambil mata kuliah Kimia Organik. Mereka mengerjakan dengan baik semua tes, ujian tengah semester, praktik laboratorium, dan lain-lain, sehingga setiap tes mereka mendapat nilai A untuk semester tersebut. Empat orang sahabat ini begitu yakin sehingga pada akhir pekan sebelum masa ujian akhir, mereka memutuskan pergi ke Universitas Virginia dan berpesta bersama beberapa teman di sana. Mereka menikmati kegembiraan. Seusai pesta pora itu mereke tertidur seharian pada hari Minggunya dan tidak kembali ke Duke hingga Senin dini hari.
Mereka bukannya mengikuti ujian akhir, melainkan memutuskan untuk menemui profesor mereka setelah ujian selesai dan menjelaskan mengapa mereka tidak ikut ujian. Mereka menerangkan bahwa mereka pergi berakhir pekan ke Universitas Virgina dan merencankan pulang kembali pada saatnya untuk belajar. Tetapi celakanya, mereka mengalami ban pecah dalam perjalanan pulang, padahal mereka tidak punya ban cadangan. Setelah menunggu lama akhirnya mereka mendapat bantuan. Akibatnya, mereka tidak bisa mengikuti ujian akhir. Profesor mempertimbangkannya dan ia bersedia memberikan ujian keesokan harinya. Empat mahasiswa itu merasa senang dan lega. Malam itu, mereka belajar dan esok harinya menemui profesor pada waktu yang telah disepakati. Profesor itu menempatkan mereka di ruangan yang terpisah, membagikan naskah ujian, dan menyuruh mereka mengerjakan. Mereka melihat soal pertama yang bernilai lima. Soal sederhana tentang pembentukan radikal bebas. "Bagus," mereka berpikir pada saat yang sama di ruang yang terpisah, "Ini mudah." Masing-masing menyelesaikan soalnya dan kemudian membalik halaman. Di halaman kedua tertulis: "Untuk nilai 95, ban yang sebelah mana yang kemarin pecah?"
Dari kisah di atas, kita belajar untuk menjaga etika kejujuran dalam kondisi apapun. Karena seperti kata pepatah, "Sepandai-pandai tupai melompat,akhirnya jatuh juga," sepintar apapun kita menyembunyikan kebenaran pada akhirnya akan terungkap juga. Semakin orang percaya dengan kebohongan kita, semakin gelisah hati kita. Karena pada saat kebohongan itu terbuka, hubungan kita dengan orang tersebut pasti akan hancur.
EmoticonEmoticon