Lembaga Training Jawa Tengah | Trustco Jateng , training dan outbound. Semarang, Jawa Tengah, 0248412467, 085640750440
Jika kita fokus pada satu jenis bisnis, kita dapat mencurahkan perhatian 100% untuk mengembangkan bisnis tersebut, tidak terbagi dengan bisnis lain. Hasilnya, bisnis kita dapat berkembang pesat. Mari kita lihat KFC, McDonald, Dunkin Donat, Coca Cola, dan perusahaan-perusahaan global lainnya. Kira-kira bagaimana fokus mereka sampai mereka dapat membangun perusahaan kelas dunia? Jawabannya adalah karena mereka hanya fokus pada pengembangan satu jenis merek saja.
Jika kita fokus pada satu jenis bisnis, kita dapat mencurahkan perhatian 100% untuk mengembangkan bisnis tersebut, tidak terbagi dengan bisnis lain. Hasilnya, bisnis kita dapat berkembang pesat. Mari kita lihat KFC, McDonald, Dunkin Donat, Coca Cola, dan perusahaan-perusahaan global lainnya. Kira-kira bagaimana fokus mereka sampai mereka dapat membangun perusahaan kelas dunia? Jawabannya adalah karena mereka hanya fokus pada pengembangan satu jenis merek saja.
Pertanyaan untuk kita, berapa jenis merek yang kita kembangkan saat
ini? Berapa jenis bisnis yang kita jalankan sekarang ini? Kita sering
mendapati pengusaha Indonesia itu memiliki banyak jenis usaha, namun
usahanya ya begitu-begitu saja. Kita seringkali hanya menjadi raja di
kandang sendiri, namun tidak mampu eksis ditempat lain. Penyebabnya
tidak lain karena fokus yang terbagi.
Kita sering salah mengartikan pepatah, jangan menaruh telor dalam
satu keranjang. Pepatah ini dimaksudkan supaya kita hati-hati. Namun
kita justru menggunakannya sebagai pedoman dalam berbisnis. Pepatah ini
menjadikan kita khawatir, jika kita hanya memiliki satu jenis bisnis
saja, maka jika bisnis itu rugi, kita tidak memiliki cadangan
penghasilan lagi. Akibatnya kita membuat bisnis-bisnis lain yang tidak
sejenis dalam waktu bersamaan.
Anda tahu dimana letak kekeliurannya?
Ada dua kekeliruan yang terjadi disini, yakni keliru berpikir dan keliru bertindak.
Kekeliruan kita berpikir menghasilkan kekhawatiran dan keraguan. Kekhawatiran dan keraguan.
Kekhawatiran dan keraguan bahwa bisnis kita akan rugi ini menghasilkan
kekeliruan bertindak dengan membuat bisnis-bisnis baru yang tidak
sejenis dalam waktu bersamaan. Bayangkan,dengan fokus yang terbagi-bagi
seperti ini, bagaimana mungkin kita dapat membesarkan bisnis secara
wajar, apalagi sebagian dari kita masih dihantui kekhawatiran dan
ketakutan akan rugi?
Contoh paling mudah adalah kepemilikan Anda terhadap kendaraan.
Bayangkan, mana kendaraan yang lebih terawat, jika Anda hanya memiliki
satu jenis kendaraan dibandingkan dengan jika Anda memiliki beberapa
jenis kendaraan sekaligus? Tentu kendaraan yang paling terawat adalah
kendaraan yang kita miliki satu-satunya. Jika kita memilki beberapa
kendaraan sekaligus, dipastikan kita akan kerepotan mengurusnya.
Hasilnya, tidak semua kendaraan kita bersih setiap hari. Nah, dimana
posisi kita sekarang?
Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya. Seluruh risiko ada ditangan
kita, tinggal bagaimana kita mengelolanya saja. Artinya jika kita
memiliki satu jenis bisnis dan fokus pada pengembangan bisnis tersebut, dipastikan risiko rugi pun akan makin menipis.
Kekuatan (Strength)
Kita tidak akan kerepotan mengurus bisnis yang kita pilih ini. Kepala
kita ini hanya satu. Bisa dibayangkan jika sehari-harinya saja kita
sudah harus memikirkan diri kita sendiri,keluarga, lingkungan dan
bisnis. Dengan memilih satu jenis bisnis dan fokus pada pengembangan
bisnis itu artinya kita akan dapat mengatasi potensi sress yang dapat
berakibat buruk pada bisnis yang kita jalankan.
Kelemahan (Weakness)
Bisnis itu bukan sebuah kepastian.
Masih ingat pelajaran dimuka ? Bisnis bisa naik bisa pula turun.
Kekhawatiran orang bahwa berbisnis dengan satu jenis bisnis bisa membawa
petaka karena jika terjadi kerugian tidak ada cadangan pendapatan bisa
menjadi kenyataan. Namun kelemahan ini bisa diantisipasi dengan
keterampilan kita mengelola risiko. Termasuk dalam hal ini adalah
mengelola keuangan. Apapun yang terjadi, selalu sediakan simpanan
cadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Pemahaman
bahwa bisnis itu bukan sebuah kepastian akan menjadikan kita selalu
sadar dan waspada setiap saat.
Peluang (Opportunity)
Bisnis yang fokus pada satu jenis bisnis memilki peluang kesuksesan
lebih besar dibandingkan dengan bisnis yang manajemennya dicampuradukkan
dengan beberapa jenis sekaligus. Lihatlah Ciputra yang dijuluki Raja
Properti di Indonesia. Dalam waktu kurang dari setengah abad, kerajaan
bisnis yang dibangunnya sudah mampu menjelajah sampai ke Negara-negara
Asia lainnya. Apa rahasia kesuksesan Ciputra? Salah satu rahasia
kesuksesannya adalah konsistensinya pada dunia bisnis property.
Ancaman (Threat)
Ancaman terbesar jenis bisnis ini adalah keserakahan sendiri selain
kekhawatiran dan keraguan yang sudah diungkapkan dimuka. Seringkali kita
sudah merasa berhasil dengan satu jenis bisnis sehingga kita berusaha
untuk melebarkan sayap ke jenis bisnis baru. Padahal bisnis awal yang
kita tekuni itu jika dilihat secara makro ukurannya masih terlalu kecil
untuk dapat bertahan selama 50 tahun atau lebih.Keserakahan kita ini
memang sulit diantisipasi dan dikendalikan, karena semua yang kita
lakukan ini sah.
Kebutuhan Modal Finansial
Jika kita hanya mengembangkan satu jenis bisnis saja,modal finansial
yang kita perlukan tidak sebanyak jika kita mengembangkan beberapa jenis
bisnis sekaligus. Jika kita mengembangkan beberapa jenis bisnis
sekaligus ,seringkali kita menerapkan system subsidi silang. Secara
logika tidak ada yang salah dengan sistem subsidi silang ini.Namun jika
dilihat dari sisi manajemen, sistem ini merugikan bagi bisnis yang sudah
menghasilkan.Bayangkan jika dana yang dipakai untuk subsidi silang ini
dipergunakan untuk mengembangkan bisnis yang sudah menghasilkan itu.
Hasilnya jauh lebih baik dibandingkan kita gambling membesarkan bisnis
yang masih baru.
kampungwirausaha.com
EmoticonEmoticon