Senin, 29 Februari 2016

Mencapai Iklim Kerja yang Membahagiakan

Trustco Jateng  -  Lembaga Training Jawa Tengah Telp. (024) 7691 7578 / HP. 085640-750440 Solikin / HP. 085640-398242 Suratman

Ingin jabatan mentereng, namun juga memberikan kepuasan lahir dan batin. Bagaimana caranya?

Tanpa kita sadari, dalam masyarakat berkembang satu anggapan, bahwa proses hidup berjalan linier. Lahir, sekolah, bekerja, pensiun, dan mati. Dan, biasanya, pada masa bekerja dan pensiun itulah, orang banyak memperhatikan status dan jenjang seseorang. Yang sukses dianggap sebagai orang yang punya jabatan tinggi. Sebaliknya, yang kurang sukses, dianggap berhenti pada karier tertentu saja. Akibatnya, standar semacam ini menjadi stigma yang melekat dalam pola pikir masyarakat umum. Yakni, jika tidak bekerja—tidak secara kasat mata bekerja, dengan kondisi pergi pagi pulang sore atau malam—belum dianggap bekerja. Dan, jika belum punya ini dan itu, belum dianggap berprestasi.

Maka, saat seseorang punya jabatan mentereng, Chief Executive Officer, Chief Marketing Officer, dan sejenisnya, orang pun akan memandang dengan rasa hormat. Hingga tak heran, jabatan menjadi sesuatu yang diperebutkan. Jika dilakukan dengan baik, benar, dan halal, barangkali tidak bakal menjadi masalah. Tapi, jika sebaliknya, bisa jadi akan mengundang petaka.

Menjadikan jabatan mentereng itu sebagai posisi yang diincar untuk eksistensi di masyarakat memang tak ada salahnya. Namun, jika itu saja yang dikejar, maka sebenarnya, kita hanya akan laksana pepatah, seperti minum air laut. Bukannya hilang dahaga, namun justru makin haus rasanya.

Karena itu, selayaknya kita merasakan posisi yang nyaman dan menyenangkan, dalam posisi dan apa pun jabatan yang kita sandang. Aspek yang dikejar adalah bagaimana semua dihargai dan diterima setulusnya. Dan, jika itu dicapai, maka bahagia bukan hanya milik diri sendiri, tapi justru meluas jadi milik bersama.

Alexander Kjerulf, penulis buku Happy Hour is 9 to 5 – How to Love Your Job, Love Your Life and Kick Butt at Work, menuliskan enam aksi yang harus dilakukan, untuk menciptakan iklim kerja yang membahagiakan:

1. Be Positive
Berpikir dan bertindak dengan pola positif dalam keseharian akan mengantarkan orang mampu bekerja lebih bahagia dan efisien. Nah, agar orang bisa selalu dalam tone yang positif, Kjerulf memberikan kiatnya: yakni berilah pujian; membuat daftar hal yang menyenangkan untuk dikerjakan; datangilah pertemuan dengan banyak orang berpikir positif; dan bersenang-senanglah.

2. Learn
Belajar sesuatu hal baru juga akan jadi sesuatu yang menyenangkan. Sebab, selain memberikan tantangan, hal ini juga akan menambah pengetahuan dan kemampuan kita untuk melakukan berbagai hal. Karena itu, belajar akan menjadikan kita lebih kreatif, mampu bekerja lebih menyenangkan, dan mendapatkan hal yang bisa kita “utak-atik” untuk kegembiraan.

Dalam hal ini, Kjerulf memberikan contoh hal yang bisa membuat kita selalu belajar. Di antaranya, misalnya bertukar tugas dengan rekan kerja, mengambil kursus bidang tertentu—apa pun itu; buatlah “kesalahan” dan belajarlah dari kesalahan dengan cepat.

3. Be Open
Keterbukaan akan melahirkan kebahagiaan. Sebab, dengan begitu, orang akan saling menghargai satu sama lain. Dengan cara ini, sebuah perusahaan yang terbuka—termasuk dalam hal penghargaan karyawan—akan mendorong munculnya persaingan—kalau pun ada—yang fair dan ujungnya, setiap orang akan merasa mendapatkan sesuai porsi yang diharapkannya.

Selain itu, sebagai individu yang ingin bahagia di lingkungan perusahaan, Kjerulf mengisyaratkan agar seseorang mau selalu lebih terbuka, mengatakan yang dipikirkan, mengatakan yang dirasakan. Sehingga, tidak akan muncul beban yang dipendam.

4. Participate
Partisipasi atau keterlibatan kita dalam melakukan berbagai hal yang membawa dampak bagi banyak orang, menurut beberapa penelitian, akan memunculkan perasaan yang lebih membahagiakan. Misalnya, ada sebuah tender proyek besar, atau saat perusahaan hendak membuat satu peraturan, keterlibatan orang-orang di dalam untuk memutuskan, akan memberikan efek bahagia jangka panjang.

Bagaimana agar partisipasi kita dihargai dan mampu memunculkan pula kebahagiaan pada orang lain? Kjerulf menyarankan agar kita menemukan kerja yang sesuai passion, atau setidaknya, berpartisipasilah pada hal yang menyenangkan. Dan, sebisa mungkin, libatkan orang lain. Sehingga, kerja sama saling bantu dan saling dukung untuk menjalankan sesuatu—apalagi jika kemudian sukses—akan menghasilkan kepuasan bersama yang berlipat ganda.

5. Find Meaning
Temukan arti dari setiap pekerjaan Anda. Karena sejatinya, apa pun fungsi dan tugas dalam pekerjaan saat ini, pasti punya makna. Seorang tukang bersih-bersih di rumah sakit, ia membersihkan kotoran yang bisa membunuh sumber penyakit, sehingga pasien bisa cepat sembuh. Seorang guru, mendidik murid agar berguna bagi diri dan lingkungan, dan begitu juga profesi lainnya.

Dengan menemukan makna dalam setiap yang kita lakukan, maka kita akan menemukan kebahagiaan yang bisa kita sebarkan. Jika ini dikedepankan, maka posisi kita akan mampu menumbuhkan kepuasan batin bagi siapa saja yang berhubungan atau dekat dengan kita, baik langsung atau tidak langsung.

6. Love
Menurut teori Maslow, satu pencapaian tertinggi dalam kehidupan yang memuaskan adalah adanya perasaan cinta di sekitar kita. Di sana, penghargaan yang “abadi”, akan melekatkan kebahagiaan di setiap yang kita lakukan. Lantas, apa yang bisa dilakukan agar kita bisa jadi orang yang mampu menyebarkan cinta? Banyak hal sederhana yang bisa dilakukan. Mulai dari menawarkan kopi/teh bagi rekan kerja, memberikan permen, menuliskan pesan singkat memotivasi di ponsel mereka, menanyakan kondisi keluarga, dan sebagainya.

Inilah kombinasi enam aksi yang akan membuat kita menjadi insal yang andal yang mampu menyebarkan kebaikan. Kombinasikan keenam-enamnya dalam setiap aspek pekerjaan dan kehidupan, niscaya, karier dan jabatan apa pun yang kita miliki, pasti selalu memiliki arti…
Sumber : www.andriewongso.com


Untuk mendapatkan informasi produk-produk training  kami
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman


EmoticonEmoticon