Rabu, 27 Februari 2013

Kiat Cerdas Menghadapi Bos Galak

Memiliki atasan yang temperamental tak hanya menyebalkan, tapi juga menyiksa. Bila ada kesalahan kecil saja bosnya akan berteriak-teriak meluapkan kemarahan, bahkan tak jarang ia mencaci-maki seluruh anak buahnya. Hal kecil seujung kuku bisa menjadi besar sebesar kepalan tangan.

Ada berbagai tipe dan model bos yang kurang bersahabat. Contohnya, ada yang rewel mengenai format font pada setiap E-mail yang anda kirim. Ada yang memperlakukan anda sebagai asisten pribadinya, ada juga yang senang mengambil keuntungan dari apa yang telah anda perjuangkan dan masih banyak lainnya. Apapun tipe bos anda, tetap saja mereka tidak bisa anda hiraukan dan mau tidak mau anda memang harus melaporkan semua kegiatan anda kepadanya.
Padahal, produktivitas karyawan sangat terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan. Bukan hanya kesehatan fisik, tapi juga menyangkut psikis. Siapa yang bisa bekerja maksimal bila setiap hari harus menghadapi omelan bos?

Lantas, bagaimana bila kita terpaksa bertahan bekerja dengan bos yang galak? “Memang sulit menghadapi situasi ini, itu sebabnya kebanyakan pekerja memilih untuk tidak ambil pusing atau membiasakan diri,” kata Manny Avramidis, Senior Vice President American Management Association.

Berikut beberapa tips yang mungkin berguna untuk Anda:

Terus Meng-update

Cara terbaik untuk menghadapi bos yang sangat teliti dan kerap mencari kesalahan adalah dengan memberikan update terkini dari pekerjaan Anda secara berkala. Kirimkan email atau laporan daftar proyek yang sedang Anda lakukan beserta data-data yang mendukung. Demikian juga bila Anda telah menyelesaikan tugas-tugas Anda.

Konfrontasi


Membalas teriakan dengan teriakan memang bukan cara yang tepat. Namun, pikirkan lagi apakah kondisi yang Anda hadapi memengaruhi kinerja dan produktivitas Anda dalam pekerjaan. Bila bos marah dan berteriak, jangan hanya berdiam diri, katakan dengan tenang bahwa Anda membutuhkan diskusi dengan kepala dingin untuk menyelesaikan pekerjaan. Bila cara ini tak berhasil, mintalah bantuan bagian HRD untuk menyelesaikan masalah ini.

Berinsitiatif

Memiliki bos yang kerap marah terkadang ada untungnya juga. Untuk menghindari kemarahannya tentu Anda akan berusaha maksimal memberikan hasil yang terbaik, sehingga Anda tergerak untuk melakukan berbagai insitiatif demi menghasilkan prestasi yang memuaskan. Bila Anda terbiasa bersikap proaktif, kelak ini akan menjadi nilai plus Anda di masa depan.

Biarkan saja

Anda tak perlu menuruti setiap kemarahan dan omelan bos bila Anda yakin telah melakukan hal yang benar dan telah berkonsultasi dengan orang lain. Jadi, biarkan saja bos marah-marah, tak perlu diambil hati karena sifat buruknya itu menandakan bos Anda bukanlah orang yang dewasa. Biarkan saja ia dengan kemarahannya, sementara Anda tetap produktif dan menunjukkan kinerja terbaik.

Selalu terlihat tenang

Seburuk apapun situasi dan kondisi ketika anda berhubungan dengan bos Anda, upayakan agar Anda selau terlihat tenang dan bersikap seperti Anda memiliki penyelesaian atas masalah yang dihadapi. Jangan pernah sekali-kali terpancing dan ikut marah, karena hal ini akan memperburuk keadaan, mempengaruhi reputasi Anda. Perlu Anda perhatikan, tidak semua orang menyadari apa yang dilakukannya. Jadi pendekatan secara terarah, terencana dan tidak menyerang langsung adalah jalan terbaik untuk menghadapi bos Anda.

Bersikap professional

Pastikan pembicaraan Anda terlihat profesional seperti dalam meeting dengan klien. Anggap saja bos Anda adalah orang yang tidak Anda kenal sama sekali. Perhatikan nada bicara, usahakan selalu netral dan upayakan juga apa yang Anda pikir dan bicarakan bisa Anda pertangung jawabkan. Jangan pernah komplain tentang apa yang salah, atau membicarakan masalah kesalahan menejemen, dan yang paling penting jangan pernah membicarakan hal pribadi didepan bos Anda.

Komunikasi dengan tulisan

Terkadang tulisan lebih bisa diterima oleh bos Anda dibandingkan dengan diskusi langsung. Dalam hal ini yang kami maksud tulisan adalah E-Mail. Karena E-Mail merupakan catatan resmi perusahaan. Dengan E-Mail juga memungkinan bos Anda untuk membacanya lebih teliti. Secara tidak langsung Anda juga sudah melindungi diri Anda sendiri jika terjadi kesalahan, karena sudah ada dalam catatan resmi perusahaan. Pastikan bahasa yang Anda gunakan juga bahasa yang professional dan tidak berbelit-belit dan membingungkan.

Pastikan masalah Anda hanya Anda yang tahu

Sebaiknya jangan pernah anda langsung menghadapi bos Anda di depan publik (rekan kerja), karena sudah bisa dipastikan bahwa Anda akan dihiraukan karena bos Anda menggangap Anda sudah menentang kekuasaannya. Dan juga jangan pernah Anda membicarakan hal itu kepada rekan kerja Anda, walaupun mereka terlihat setuju dengan Anda. Tidak baik untuk menciptakan suasana kerja bertambah keruh.

Jangan biarkan bos Anda mempengaruhi kinerja Anda

Jangan pernah Anda menjadi malas dalam melakukan pekerjaan Anda diakibatkan oleh hal ini. Ingatlah itu adalah profesi profesional Anda yang pertaruhkan. Cobalah berpikir sekali lagi, jika konflik Anda dengan bos sudah mencapai menejemen atas, apakah menejemen akan percaya kepada Anda atau bos Anda? yang notabene Anda tidak bekerja dengan baik karena konflik ini.

Jika semua hal di atas sudah dilakukan namun Anda masih gagal, cobalah datang ke Human Resource untuk membicarakan hal ini, tapi harus diingat ini adalah hal paling akhir yang Anda lakukan, karena jika seorang karyawan terlalu sering datang ke HR, biasanya akan dicap karyawan yang bermasalah. Tentu saja bukan juga berarti Anda harus diam saja menyimpan semua masalah Anda yang mungkin akan berakibat pada kesehatan atau rasa percaya diri Anda dan tidak lama juga akan mempengaruhi kehidupan pribadi Anda. Tidak ada salahnya Anda memperjuangkan lingkungan kerja yang baik dan nyaman asalkan Anda lakukan dengan tata krama dan sopan santun.

Sumber :kolomkita.detik.com


EmoticonEmoticon