Trustco Jateng - Lembaga Training Jawa Tengah Telp. (024) 7691 7578 / HP. 085640-750440 Solikin / HP. 085640-398242 Suratman
Seperti apa realisasi “mulai berbisnis”? Ternyata hal ini berlaku pada siapa saja, tak peduli orang dewasa atau anak kecil. Contohnya Caine Monroy, yang menginjak 12 tahun. Bocah di pinggiran kota Los Angeles ini punya ide cemerlang, kreatif dalam berkarya, dan berani memperjuangkan impiannya. Dibantu dengan efek jejaring sosial, maka Caine segera menjadi perhatian dunia.
Awalnya sebenarnya sederha. Caine memiliki ayah yang mengelola penjualan onderdil mobil di toko yang sekaligus rumahnya. Ternyata bisnis ayahnya menyisakan banyak kardus. Layaknya anak kecil, Caine melihat kardus bekas itu sebagai barang mainan.
Bedanya, jika kebanyakan anak kecil lain mungkin menggunakan kardus besar sebagai mobil-mobilan dengan masuk ke dalamnya dan menirukan suara mobil, Caine mengguntingnya menjadi beberapa model mainan. Di antaranya, ia mendesain lapangan bola basket mini dengan keranjang tunggal. Cara memainkannya, ia buat bola dari kertas yang diremas lalu melemparkannya ke jaring. Ia juga membuat lapangan sepakbola mini lengkap dengan pemainnya yang ia buat dengan cara menggunting kardus menyerupai orang-orangan. Ia menyusunnya menjadi tim bertahan. Lalu membidikkan bola kertas ke arah gawang. Jika jeli, ia bisa mencetak gol.
Masih ada sejumlah mainan kreatif lainnya yang ia buat hingga ruangan seukuran toko di samping ruang kerja ayahnya penuh. Hasil karyanya pun sungguh luar biasa untuk anak seusianya dengan struktur yang menyerupai hasil karya desain orang dewasa. Misalnya, ia membuat sistem di mana jika bola masuk ke dalam keranjang, si pelempar tak perlu memungut bola di tengah lapangan karena dengan sendirinya kembali ke si pelempar melalui lubang yang ia buat.
Ternyata mainan itu menarik sejumlah pelanggan ayahnya untuk mencoba permainan buatan anak kecil itu. Salah satunya adalah Nirvan. Ia mencoba permainan itu yang dibuat dengan sistem seperti membeli koin di arena game di mal-mal sebagai tiket untuk memainkannya. Menurut Nirvan, permainan yang dibuat Caine begitu jenius. Ia sampai terdorong untuk membuat videonya yang kemudian ia upload ke YouTube. Dan dalam tempo seminggu, video itu sudah dilihat sebanyak dua juta kali. Ini membuat pelanggan permainan Caine bertambah banyak. Tak hanya itu Caine bahkan diliput televisi sebesar NBC. Caine pun jadi populer.
Sejumlah komentar datang dari seluruh belahan dunia. Banyak di antaranya yang berharap, jika lokasi rumahnya dekat, mereka ingin mencoba permainan sederhana itu yang sekarang sulit ditemukan karena kalah dengan game-game elektronik. Caine sendiri mengelola langsung bisnisnya itu yang diberi nama "Caine Arcade", mulai dari membuat mainannya, mengatur mereka yang ingin mencoba bermain dan mengelola keuangannya. Caranya itu sampai-sampai majalah Forbes memperkirakan, Caine dalam tempo 30 tahun ke depan sangat mungkin sudah masuk ke dalam daftar billionaire majalah itu yang rutin dikeluarkannya.
Tak hanya itu, dunia pun terketuk untuk membantu Caine. Dalam tempo yang singkat Caine mendapat sumbangan sebesar US$1 juta atau sekitar Rp900 juta untuk mengembangkan bisnis dan melanjutkan sekolahnya.
Kesimpulan:
Miliki ide unik, cerdas, dan menakjubkan. Gabungkan dengan media sosial. Dunia dengan sendirinya akan mendorongnya ke tingkat kesuksesan yang tak terduga - caranya bisa melalui penawaran kerjasama, pembelian, atau bentuk lainnya.
Awalnya sebenarnya sederha. Caine memiliki ayah yang mengelola penjualan onderdil mobil di toko yang sekaligus rumahnya. Ternyata bisnis ayahnya menyisakan banyak kardus. Layaknya anak kecil, Caine melihat kardus bekas itu sebagai barang mainan.
Bedanya, jika kebanyakan anak kecil lain mungkin menggunakan kardus besar sebagai mobil-mobilan dengan masuk ke dalamnya dan menirukan suara mobil, Caine mengguntingnya menjadi beberapa model mainan. Di antaranya, ia mendesain lapangan bola basket mini dengan keranjang tunggal. Cara memainkannya, ia buat bola dari kertas yang diremas lalu melemparkannya ke jaring. Ia juga membuat lapangan sepakbola mini lengkap dengan pemainnya yang ia buat dengan cara menggunting kardus menyerupai orang-orangan. Ia menyusunnya menjadi tim bertahan. Lalu membidikkan bola kertas ke arah gawang. Jika jeli, ia bisa mencetak gol.
Masih ada sejumlah mainan kreatif lainnya yang ia buat hingga ruangan seukuran toko di samping ruang kerja ayahnya penuh. Hasil karyanya pun sungguh luar biasa untuk anak seusianya dengan struktur yang menyerupai hasil karya desain orang dewasa. Misalnya, ia membuat sistem di mana jika bola masuk ke dalam keranjang, si pelempar tak perlu memungut bola di tengah lapangan karena dengan sendirinya kembali ke si pelempar melalui lubang yang ia buat.
Ternyata mainan itu menarik sejumlah pelanggan ayahnya untuk mencoba permainan buatan anak kecil itu. Salah satunya adalah Nirvan. Ia mencoba permainan itu yang dibuat dengan sistem seperti membeli koin di arena game di mal-mal sebagai tiket untuk memainkannya. Menurut Nirvan, permainan yang dibuat Caine begitu jenius. Ia sampai terdorong untuk membuat videonya yang kemudian ia upload ke YouTube. Dan dalam tempo seminggu, video itu sudah dilihat sebanyak dua juta kali. Ini membuat pelanggan permainan Caine bertambah banyak. Tak hanya itu Caine bahkan diliput televisi sebesar NBC. Caine pun jadi populer.
Sejumlah komentar datang dari seluruh belahan dunia. Banyak di antaranya yang berharap, jika lokasi rumahnya dekat, mereka ingin mencoba permainan sederhana itu yang sekarang sulit ditemukan karena kalah dengan game-game elektronik. Caine sendiri mengelola langsung bisnisnya itu yang diberi nama "Caine Arcade", mulai dari membuat mainannya, mengatur mereka yang ingin mencoba bermain dan mengelola keuangannya. Caranya itu sampai-sampai majalah Forbes memperkirakan, Caine dalam tempo 30 tahun ke depan sangat mungkin sudah masuk ke dalam daftar billionaire majalah itu yang rutin dikeluarkannya.
Tak hanya itu, dunia pun terketuk untuk membantu Caine. Dalam tempo yang singkat Caine mendapat sumbangan sebesar US$1 juta atau sekitar Rp900 juta untuk mengembangkan bisnis dan melanjutkan sekolahnya.
Kesimpulan:
Miliki ide unik, cerdas, dan menakjubkan. Gabungkan dengan media sosial. Dunia dengan sendirinya akan mendorongnya ke tingkat kesuksesan yang tak terduga - caranya bisa melalui penawaran kerjasama, pembelian, atau bentuk lainnya.
Untuk mendapatkan informasi produk-produk training kami
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman
EmoticonEmoticon