Lembaga Training Jawa Tengah | Trustco Jateng , training dan outbound. semarang, jawa tengah, 0248412467, 085640750440. - Mungkin seperti itu tanya Anda ketika membaca judul di atas. Mungkin, Anda sering mendengar orang enggan melangkah maju lantaran takut gagal; Orang ragu melamar kekasih lantaran takut gagal atau ditolak; Orang menunda-nunda memulai usaha lantaran takut gagal alias bangkrut; Orang batal menghadiri interview kerja lantaran takut gagal alias tidak diterima. Yup! Rasa takut terhadap kegagalan merupakan hal yang lumrah dan tidak mengherankan. Tetapi, takut sukses?
Sekali pun kedengarannya tidak masuk akal, ada sebagian orang yang memiliki perasaan seperti ini. Lantas, bagaimana dengan Anda? Apakah terkadang timbul perasaan takut sukses dalam hati Anda?
Sssst! Jangan tergesa-gesa untuk menjawab “tidak”. Sebab, rasa takut ini terjadi secara otomatis dan saaaangat halus (subtle) hingga Anda tidak menyadarinya. Dan, justru karena saking halusnya, perasaan ini bisa menghancurkan diri Anda tanpa Anda mengetahuinya. Yang Anda tahu, tahu-tahu produktivitas Anda menurun, Anda kurang percaya diri, dan yang paling parah: Anda mengalami kemunduran.
Nah, dalam artikel ini, penulis akan mengulas apa itu takut sukses, apa penyebabnya, apa dampaknya, dan bagaimana kiat mengatasi perasaan seperti ini. Untuk itu, jangan ke mana-mana. Terus simak artikel ini hingga selesai.
Apa Itu Takut Sukses?
Takut sukses adalah, ya, perasaan takut terhadap kesuksesan. Hehehe.
Perasaan takut sukses bisa timbul dalam dua momen. Pertama, momen di saat kita belum lagi melakukan tindakan untuk meraih kesuksesan. Yang kedua, momen di saat kita tepat meraih kesuksesan.
Seringkali, perasaan takut sukses yang kita alami dalam dua momen itu timbul tanpa kita sadari. Kita tidak sadar kapan perasaan itu muncul dan memengaruhi perilaku kita. Yang kita tahu, tahu-tahu kita mengundurkan diri dari pencapaian yang telah kita raih. Atau, tahu-tahu, kita berhenti di tengah proses meraih kesuksesan.
Penyebabnya?
Jika benar perasaan takut sukses itu nyata dan sering dialami oleh sebagian dari kita, lantas apa penyebabnya? Adakah alasan yang melatari timbulnya perasaan ini?
Jawabannya, tentu ada! Dan, berikut ini beberapa di antaranya.
1. Takut menimbulkan rasa iri
Bayangkan saat Anda meraih kesuksesan. Bayangkan, misalnya, Anda diangkat menjadi manajer di perusahaan tempat Anda bekerja. Kira-kira, apa yang akan terjadi?
Dari sekian hal yang akan terjadi, salah satunya yaitu, atasan akan memberikan pujian kepada Anda. Demikian juga dengan teman-teman Anda: Mereka akan menyampaikan ucapan selamat kepada Anda atas kesuksesan Anda.
Tetapi, di balik rasa senang menerima pujian itu, penulis jamin, timbul kekhawatiran di dalam diri Anda. Yup! Kekhawatiran tentang bagaimana respons sejati teman-teman Anda mengenai pencapaian Anda.
Anda akan berpikir, mungkin di depan Anda, teman-teman Anda menyambut baik pencapaian yang Anda raih. Tetapi, jauh di lubuk hati mereka, siapa yang tahu? Bisa saja sejatinya, teman-teman Anda merasa Anda tidak pantas menerima penghargaan itu (penaikan jabatan). Bisa saja, sebenarnya, teman-teman Anda merasa iri terhadap pencapaian Anda. Dan, karena rasa iri itu, mereka menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan Anda. Demikian pikir Anda. Hayoooo, ngakuuuu!
Nah, karena bayangan yang menakutkan itulah, pada akhirnya, timbul perasaan takut sukses di dalam diri Anda.
2. Takut mengecewakan
Seringkali, penilaian kita mengenai orang yang sukses yaitu orang yang sukses adalah orang yang luar biasa, hebat, cerdas, dan unggul dibanding yang lain. Singkatnya, penilaian kita mengenai orang sukses yaitu orang yang sempurna, tanpa cacat.
Saat penilaian itu kita sematkan kepada orang lain, maka kita tidak memiliki beban apa pun dengan penilaian itu. Kita tidak merasa wajib menjaga image tentang diri kita. sebaliknya, orang itulah yang wajib menjaga image-nya. Tetapi, bagaimana jadinya jika penilaian itu disematkan pada diri kita saat kita meraih sukses? Bagaimana jika orang lain menilai kita sebagai orang yang sempurna lantaran kita meraih kesuksesan?
Membayangkan orang lain menilai kita sebagai orang yang sempurna terkadang tidak membuat kita senang, melainkan justru membuat kita khawatir. Kita khawatir bahwa orang tersebut menaruh harapan besar kepada kita. Apabila kita sesuai dengan yang diharapkannya, sih, tidak masalah. Yang menjadi masalah yaitu, manakala harapannya tidak sesuai dengan kenyataan, bahwa penilaiannya mengenai diri kita tidak sesuai yang diharapkannya. Hal itu, tentu membuat kita takut. Ya. Kita takut orang tersebut kecewa terhadap diri kita.
3. Tanggung jawab
Kesuksesan senantiasa diikuti oleh tanggung jawab. Orang yang sukses dituntut untuk mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kesuksesannya. Selain itu, mereka juga dituntut untuk melakukan hal-hal yang tidak sanggup dilakukan oleh orang lain.
Nah, tuntutan dan tanggung jawab ini seringkali membuat kita takut meraih kesuksesan. Kita membayangkan, saat meraih sukses nanti, kita harus jauh lebih berkualitas dari yang lain; Kita harus lebih produktif dibanding yang lain. Intinya, kita membayangkan, kita harus menghasilkan sesuatu yang jauh lebih hebat dibanding yang lain.
Bayangan seperti di atas dapat membuat kita merasa terintimidasi. Kita merasa harus lebih berhati-hati dalam bentindak. Sebab, jika tidak, bisa-bisa kita melakukan kesalahan. Dan, saat orang lain tahu kita melakukan kesalahan, habis sudah reputasi kita sebagai orang sukses. Demikian pikir kita.
4. Kritik
Bayangkan Anda meraih kesuksesan. Andaikanlah, misalnya, Anda diangkat menjadi manajer di perusahaan di mana Anda bekerja.
Selain pujian, tentu akan ada kritikan yang ditujukan kepada Anda. Benar, bukan? Anda akan menghadapi kritik yang dilontarkan oleh atasan Anda atau pun orang lain mengenai kinerja Anda.
Lantas, mengapa kritik muncul? Kritik muncul karena seiring pencapaian Anda, tanggung jawab Anda pun menjadi lebih besar dibanding tanggung jawab yang Anda emban sebelumnya. Karena tanggung jawab yang besar itu, orang lain merasa perlu mengawasi Anda. Mereka ingin memastikan bagaimana kinerja Anda, apakah penilaian mereka tentang Anda sesuai dengan kenyataan atau tidak.
Nah, karena mereka mengawasi Anda, mereka pun tahu saat Anda melakukan kesalahan. Dan, karena itulah, mereka mampu memberikan kritik kepada Anda manakala Anda melakukan kesalahan.
Menyadari kenyataan di atas bisa membuat Anda takut. Anda takut kalau-kalau orang lain menyerang Anda dengan kritikan pedas manakala Anda meraih kedudukan yang tinggi (sukses), di mana untuk duduk dalam posisi itu, anda harus siap dengan tanggung jawab besar.
Ketakutan itu timbul secara otomatis. Anda tidak menyadarinya, tetapi yang pasti perilaku Anda dipengaruhi oleh rasa takut itu.
Dampaknya?
Di atas, telah dijelaskan beberapa di antara alasan mengapa kita takut meraih kesuksesan. dan, sebagaimana disampaikan di atas, rasa takut itu senantiasa memengaruhi perilaku kita. Kita tidak menyadari pengaruhnya. Yang kita tahu, tahu-tahu kita tidak nyaman menjadi orang sukses, mengundurkan diri dari pencapaian kita, dan sebagainya.
Sekali pun kedengarannya tidak masuk akal, ada sebagian orang yang memiliki perasaan seperti ini. Lantas, bagaimana dengan Anda? Apakah terkadang timbul perasaan takut sukses dalam hati Anda?
Sssst! Jangan tergesa-gesa untuk menjawab “tidak”. Sebab, rasa takut ini terjadi secara otomatis dan saaaangat halus (subtle) hingga Anda tidak menyadarinya. Dan, justru karena saking halusnya, perasaan ini bisa menghancurkan diri Anda tanpa Anda mengetahuinya. Yang Anda tahu, tahu-tahu produktivitas Anda menurun, Anda kurang percaya diri, dan yang paling parah: Anda mengalami kemunduran.
Nah, dalam artikel ini, penulis akan mengulas apa itu takut sukses, apa penyebabnya, apa dampaknya, dan bagaimana kiat mengatasi perasaan seperti ini. Untuk itu, jangan ke mana-mana. Terus simak artikel ini hingga selesai.
Apa Itu Takut Sukses?
Takut sukses adalah, ya, perasaan takut terhadap kesuksesan. Hehehe.
Perasaan takut sukses bisa timbul dalam dua momen. Pertama, momen di saat kita belum lagi melakukan tindakan untuk meraih kesuksesan. Yang kedua, momen di saat kita tepat meraih kesuksesan.
Seringkali, perasaan takut sukses yang kita alami dalam dua momen itu timbul tanpa kita sadari. Kita tidak sadar kapan perasaan itu muncul dan memengaruhi perilaku kita. Yang kita tahu, tahu-tahu kita mengundurkan diri dari pencapaian yang telah kita raih. Atau, tahu-tahu, kita berhenti di tengah proses meraih kesuksesan.
Penyebabnya?
Jika benar perasaan takut sukses itu nyata dan sering dialami oleh sebagian dari kita, lantas apa penyebabnya? Adakah alasan yang melatari timbulnya perasaan ini?
Jawabannya, tentu ada! Dan, berikut ini beberapa di antaranya.
1. Takut menimbulkan rasa iri
Bayangkan saat Anda meraih kesuksesan. Bayangkan, misalnya, Anda diangkat menjadi manajer di perusahaan tempat Anda bekerja. Kira-kira, apa yang akan terjadi?
Dari sekian hal yang akan terjadi, salah satunya yaitu, atasan akan memberikan pujian kepada Anda. Demikian juga dengan teman-teman Anda: Mereka akan menyampaikan ucapan selamat kepada Anda atas kesuksesan Anda.
Tetapi, di balik rasa senang menerima pujian itu, penulis jamin, timbul kekhawatiran di dalam diri Anda. Yup! Kekhawatiran tentang bagaimana respons sejati teman-teman Anda mengenai pencapaian Anda.
Anda akan berpikir, mungkin di depan Anda, teman-teman Anda menyambut baik pencapaian yang Anda raih. Tetapi, jauh di lubuk hati mereka, siapa yang tahu? Bisa saja sejatinya, teman-teman Anda merasa Anda tidak pantas menerima penghargaan itu (penaikan jabatan). Bisa saja, sebenarnya, teman-teman Anda merasa iri terhadap pencapaian Anda. Dan, karena rasa iri itu, mereka menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan Anda. Demikian pikir Anda. Hayoooo, ngakuuuu!
Nah, karena bayangan yang menakutkan itulah, pada akhirnya, timbul perasaan takut sukses di dalam diri Anda.
2. Takut mengecewakan
Seringkali, penilaian kita mengenai orang yang sukses yaitu orang yang sukses adalah orang yang luar biasa, hebat, cerdas, dan unggul dibanding yang lain. Singkatnya, penilaian kita mengenai orang sukses yaitu orang yang sempurna, tanpa cacat.
Saat penilaian itu kita sematkan kepada orang lain, maka kita tidak memiliki beban apa pun dengan penilaian itu. Kita tidak merasa wajib menjaga image tentang diri kita. sebaliknya, orang itulah yang wajib menjaga image-nya. Tetapi, bagaimana jadinya jika penilaian itu disematkan pada diri kita saat kita meraih sukses? Bagaimana jika orang lain menilai kita sebagai orang yang sempurna lantaran kita meraih kesuksesan?
Membayangkan orang lain menilai kita sebagai orang yang sempurna terkadang tidak membuat kita senang, melainkan justru membuat kita khawatir. Kita khawatir bahwa orang tersebut menaruh harapan besar kepada kita. Apabila kita sesuai dengan yang diharapkannya, sih, tidak masalah. Yang menjadi masalah yaitu, manakala harapannya tidak sesuai dengan kenyataan, bahwa penilaiannya mengenai diri kita tidak sesuai yang diharapkannya. Hal itu, tentu membuat kita takut. Ya. Kita takut orang tersebut kecewa terhadap diri kita.
3. Tanggung jawab
Kesuksesan senantiasa diikuti oleh tanggung jawab. Orang yang sukses dituntut untuk mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kesuksesannya. Selain itu, mereka juga dituntut untuk melakukan hal-hal yang tidak sanggup dilakukan oleh orang lain.
Nah, tuntutan dan tanggung jawab ini seringkali membuat kita takut meraih kesuksesan. Kita membayangkan, saat meraih sukses nanti, kita harus jauh lebih berkualitas dari yang lain; Kita harus lebih produktif dibanding yang lain. Intinya, kita membayangkan, kita harus menghasilkan sesuatu yang jauh lebih hebat dibanding yang lain.
Bayangan seperti di atas dapat membuat kita merasa terintimidasi. Kita merasa harus lebih berhati-hati dalam bentindak. Sebab, jika tidak, bisa-bisa kita melakukan kesalahan. Dan, saat orang lain tahu kita melakukan kesalahan, habis sudah reputasi kita sebagai orang sukses. Demikian pikir kita.
4. Kritik
Bayangkan Anda meraih kesuksesan. Andaikanlah, misalnya, Anda diangkat menjadi manajer di perusahaan di mana Anda bekerja.
Selain pujian, tentu akan ada kritikan yang ditujukan kepada Anda. Benar, bukan? Anda akan menghadapi kritik yang dilontarkan oleh atasan Anda atau pun orang lain mengenai kinerja Anda.
Lantas, mengapa kritik muncul? Kritik muncul karena seiring pencapaian Anda, tanggung jawab Anda pun menjadi lebih besar dibanding tanggung jawab yang Anda emban sebelumnya. Karena tanggung jawab yang besar itu, orang lain merasa perlu mengawasi Anda. Mereka ingin memastikan bagaimana kinerja Anda, apakah penilaian mereka tentang Anda sesuai dengan kenyataan atau tidak.
Nah, karena mereka mengawasi Anda, mereka pun tahu saat Anda melakukan kesalahan. Dan, karena itulah, mereka mampu memberikan kritik kepada Anda manakala Anda melakukan kesalahan.
Menyadari kenyataan di atas bisa membuat Anda takut. Anda takut kalau-kalau orang lain menyerang Anda dengan kritikan pedas manakala Anda meraih kedudukan yang tinggi (sukses), di mana untuk duduk dalam posisi itu, anda harus siap dengan tanggung jawab besar.
Ketakutan itu timbul secara otomatis. Anda tidak menyadarinya, tetapi yang pasti perilaku Anda dipengaruhi oleh rasa takut itu.
Dampaknya?
Di atas, telah dijelaskan beberapa di antara alasan mengapa kita takut meraih kesuksesan. dan, sebagaimana disampaikan di atas, rasa takut itu senantiasa memengaruhi perilaku kita. Kita tidak menyadari pengaruhnya. Yang kita tahu, tahu-tahu kita tidak nyaman menjadi orang sukses, mengundurkan diri dari pencapaian kita, dan sebagainya.
Sumber : http://aquariuslearning.co.id/
EmoticonEmoticon