Senin, 14 Desember 2015

Kembangkan Innovative Value Dalam Diri Kita

Trustco Jateng  -  Lembaga Training Jawa Tengah Telp. (024) 7691 7578 / HP. 085640-750440 Solikin / HP. 085640-398242 Suratman
 
 
Tak perlu jadi pencipta! Kita “hanya” perlu mencari inovasi—dari apa yang sudah ada—untuk dikembangkan menjadi jawaban atas persoalan yang dihadapi.

Inovasi, yang harus dibedakan dengan invensi (invention) alias penciptaan. Jika invensi membutuhkan satu ide yang sama sekali baru untuk menciptakan sesuatu. Maka, inovasi adalah pengembangan dari ide-ide yang sudah ada. Ibarat not yang hanya do re mi fa so la si, tapi bisa melahirkan jutaan lagu yang berbeda-beda.

Tentu, agar sebuah inovasi bukan sekadar menjadi sebuah “jawaban” atas solusi tertentu, harus ada nilai lebih yang dilekatkan. Seperti sebuah produk dengan merek tertentu, akan segera bisa dibedakan masing-masing karena nilai yang melekat pada produk tersebut.

Bahkan, dalam level tertentu, nilai atau value inilah yang akan membuat sebuah produk, atau seseorang, jadi memiliki karakter pembeda yang bisa menentukan kesuksesan. Sekadar contoh, kawasan Cihampelas Bandung dipenuhi dengan para pengusaha celana atau baju berbahan jeans. Beberapa sukses mendunia. Misalnya, seperti Peter Says Denim. Tapi, banyak juga yang—hanya—menerima order dari perusahaan produsen jeans ternama, untuk kemudian dilabeli merek lain. Di sinilah terdapat perbedaan besar dari sisi value. Sebuah produk yang sebenarnya berkualitas sama, namun karena punya value tertentu, jadi bisa menghasilkan keuntungan berlipat-lipat. Itu juga yang membedakan, kopi di warung hanya seharga maksimal Rp5000, sementara di Starbucks bisa mencapai 10 kali lipatnya!

Value harus punya karakter

Manusia yang punya nilai tertentu yang melekat padanya, akan lebih mudah dikenali. Orang yang ramah, orang yang baik hati, orang yang peduli—dan sebaliknya, orang yang pemarah, orang yang menyebalkan, orang yang kurang empati, itu adalah nilai yang melekat pada seseorang. Nilai ini tercermin dari karakter seseorang. Begitu juga produk. Nilai itu akan tercermin dari bagaimana produk tersebut memiliki karakter tertentu.

Inovasi yang punya nilai juga demikian. Bukan melulu hanya mengandung kebaruan atau sekadar menghasilkan pembeda dengan yang lain. Tapi, nilai yang melekat itulah yang akan selalu diingat orang. Itulah mengapa—baik untuk produk atau orang—nilai harus dibentuk, dirancang, dan “diasah” agar punya ciri yang mudah dikenali. Jika sudah mudah dikenali, tingkat selanjutnya mudah diingat. Dan, yang paling langgeng, ujungnya adalah mudah dikenang.

Sebuah ungkapan dari raja saham dunia, Warren Buffett ini barangkali bisa jadi bahan acuan bagi kita menjadikan tahun 2016 sebagai tahun penuh nilai. “Harga adalah apa yang kamu bayar. Nilai adalah apa yang kamu dapatkan.” Secara pemaknaan filosofis, ungkapan Buffett ini mengajarkan, bahwa saat berhubungan dengan orang lain, value atau nilai itulah yang akan dibawa selamanya. Maka, tanpa value (baca: tanpa karakter yang dibentuk dan dimaksimalkan), seseorang sejatinya seperti wayang tanpa dalang, ada wujud tapi tak bisa memainkan peran.

Lalu, bagaimana agar kita bisa berinovasi terhadap value kita? Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan.

• Selalu berupaya memperbaiki apa yang sudah ada saat ini

Tak cepat berpuas diri. Itu adalah salah satu kunci meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri. Bukan pula berarti tak mau bersyukur atas apa yang sudah diperoleh. Tapi, poin utama untuk meningkatkan value di sini adalah dengan upaya terus mengembangkan diri dengan segala potensi yang sudah ada ataupun belum muncul sebelumnya.

Bill Gates mengatakan, “Selama dua abad terakhir ini, inovasi telah jadi sesuatu yang luar biasa dan memberi kita banyak pencapaian. Namun, jika kita tak lagi berinovasi sepuluh tahun mendatang, segalanya akan jadi gelap.”

• Selalu miliki tujuan yang jelas

Tak masalah dari mana Anda datang, yang penting Anda tahu mau ke mana tujuan melangkah. Itu merupakan sebuah ungkapan yang mengajarkan kepada kita betapa penting menentukan tujuan untuk mengarahkan value kita.

Penting juga untuk menanyakan kembali dalam diri, apakah inovasi yang kita akan kita wujudkan adalah sesuatu yang penting untuk kita perjuangkan.

Mendiang Presiden Amerika, John F. Kennedy mengatakan, “Usaha dan keberanian saja tak akan cukup tanpa disertai dengan tujuan dan arah yang jelas.”

• Mampu melihat gambaran yang lebih luas

Dunia butuh orang-orang yang mampu berpikir jauh ke depan. Mereka akan menjadi insan yang tahu bagaimana dan akan dikemanakan hidupnya agar lebih berarti bagi orang banyak. Dari mereka yang berpandangan jauh ke depan ini, sering kali muncul inovasi yang punya nilai tinggi untuk memecahkan beragam persoalan. Sebab, dari sudut pandang yang lebih luas, orang akan bisa memahami banyak hal dari berbagai sisi.

Hellen Keller, seorang perempuan buta dan tuli namun kehidupannya mampu menginspirasi dunia mengatakan, “Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada kebutaan adalah memiliki penglihatan namun tidak punya visi ke depan.”

• Selalu berpikir pemberdayaan yang membawa kemanfaatan

Memikirkan orang lain bukan berarti mengacuhkan diri sendiri. Justru, dengan peduli pada orang lain, akan membuat hidup lebih penuh kelimpahan. Di sinilah, sebuah nilai akan membawa lebih banyak kemanfaatan, apalagi jika disertai dengan kemampuan pemberdayaan sekitar. Cara itu akan membuat inovasi benar-benar bernilai tinggi.

Aung San Su Kyi, tokoh pergerakan di Myanmar mengatakan, “Kami ingin memberdayakan orang-orang, memperkuat mereka, dan menyediakan mereka kualifikasi yang diperlukan agar mereka mampu membangun negerinya sendiri.”

• Punya nilai kreativitas

Seorang yang inovatif, pasti kreatif. Namun, untuk memicu kreativitas ini kadang perlu perjuangan tersendiri. Cara gampangnya, banyak-banyaklah bertanya. Hal itu akan memancing banyak hal untuk keluar dari pikiran, sehingga ujungnya mampu menghasilkan banyak inovasi.

Mendiang Steve Jobs, sang pendiri Apple, menyebutkan, “Kreativitas itu sekadar menghubungkan banyak hal. Maka, saat kamu bertanya pada orang yang kreatif bagaimana mereka melakukan pekerjaannya, mereka merasa bersalah karena merasa tak melakukan apa-apa. Yang mereka lakukan hanyalah melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Mereka menghubung-hubungkan pengalaman yang dimiliki dengan hal-hal tertentu, sehingga menghasilkan sesuatu.”

• Banyak melakukan hal yang dicintai

Orang kerap menyebut passion atau bahkan panggilan jiwa untuk sesuatu yang sangat dicintai untuk terus-menerus dilakukan. Bahkan, meski bagi sebagian orang membosankan atau malah tak layak dikerjakan. Di sini, nilai sebenarnya terletak pada pemahaman kita tentang apa yang penting untuk kita cintai dan kita maksimalkan. Dengan memperbanyak melakukan hal yang kita cintai akan membuat kita melahirkan banyak inovasi yang bernilai.

Napoleon Bonaparte, tokoh pejuang dari Prancis mengatakan, “Adanya ambisi adalah fondasi  terkuat untuk membentuk karakter. Mereka yang memilikinya bisa melakukan hal yang sangat baik ataupun sangat buruk. Semua bergantung pada prinsip yang menjadi pegangan hidup.”

• Percaya bahwa segala sesuatu mungkin untuk diwujudkan

Banyak penemuan dan inovasi yang berawal dari kemustahilan. Namun, semua bisa jadi kenyataan, saat ada orang percaya bahwa itu bisa diwujudkan. Inilah nilai utama dari sebuah inovasi dan juga invensi. Kepercayaan inilah yang menggerakkan banyak nilai penting dalam kehidupan.

Presiden ke-26 Amerika Serikat, Theodore Roosevelt mengatakan dengan tegas,”Percaya kalau kamu bisa, maka kamu sudah setengah jalan menuju ke sana.”

• Terbuka dengan orang lain

Kita hidup sebagai makhluk sosial yang tak mungkin tinggal sendirian. Karena itu, untuk penciptaan nilai harus pula memikirkan orang lain. Bahkan, banyak penciptaan nilai yang tak bisa lepas dari peran orang lain. Karena itu, dengan menjaga hubungan baik, akan menjadikan langkah pembentukan inovasi bernilai lebih tinggi.

Richard Branson, pemilik Virgin Group menyatakan pentingnya menjaga hubungan dengan orang lain. “Bagaimana kita berhubungan dengan orang lain akan menentukan kebahagiaan dan kesuksesan kita. Selalu berhubungan baik dengan orang, mendukung orang untuk jadi dirinya sendiri, menyemangati mereka untuk bisa mengeluarkan potensi terbaik, itu adalah nilai penting dari pemimpin yang baik.”

• Tak takut menghadapi perubahan

Dalam upaya berbagai penciptaan dan inovasi, selalu beriringan dengan perkembangan zaman yang acap berubah sangat cepat. Mereka yang tak bisa beradaptasi, tak akan bisa menciptakan nilainya sendiri. Maka, dituntut kemampuan untuk bisa melihat perubahan sebagai sebuah kesempatan, dan bukan malah ancaman.

Dalam kampanyenya saat hendak jadi presiden dulu, Barack Obama yang berkulit hitam—sehingga tercatat sebagai presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat—selalu mengedepankan pentingnya menyikapi perubahan. “Perubahan tak akan terjadi jika kita hanya menunggu seseorang untuk mengubahnya atau waktu yang akan mengubahnya. Kita sendirilah yang ditunggu. Kita sendirilah yang menggerakkan perubahan itu.”

Begitulah, innovative value bisa kita ciptakan dengan segala potensi yang telah kita miliki. Keputusan ada di tangan kita. Bagaimana hasil akhirnya pun ada di tangan kita. Maka, apa pun kondisi yang terjadi, yakilah tahun 2016 adalah tahun kita sendiri. Jadi, sepenuhnya, kita sendiri yang bertanggung jawab untuk menentukan innovative value. Selamat berkarya, selamat bekerja. Tahun 2016 adalah tahun milik kita!
Sumber :  www.andriewongso.com


Untuk mendapatkan informasi produk-produk training  kami
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati 
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman


EmoticonEmoticon