Senin, 04 Februari 2013

Nilai 100 di Sekolah Bukan Jaminan Anak Sukses Dalam Kehidupannya?

"Pekerjaan yang dihasilkan bukan dari kejujuran dan kesadaran diri yang  kuat hanya akan meninggalkan masalah-masalah baru yang lebih berat"

Mendapat nilai 100 di sekolah bagi sebagian besar siswa dan orangtua adalah sebuah kebanggaan. Terutama bagi orangtua. Oragtua akan sangat senang dan bangga ketika pulang sekolah anaknya menunjukkan nilai ulangan 100. Sebaliknya orantua akan berusaha mati-matian memasukkan anaknya ke bimbel atau mengundang guru privat jika nilai anaknya di bawah standar. Bagi orangtua, Nilai 100 seakan menjadi pertanda bahwa anaknya pandai, dan pandai ini menjadi jaminan kesuksesan masa depan. Tapi betulkah demikian?

Bukan hal yang mudah tentunya untuk menjawab pertanyaan di atas. Saya tidak ingin mempermasalahkan kecerdasan ganda (multiple intelegence) yang saat ini sedang menjadi topik hangat dibicarakan di dunia pendidikan. Nilai 100 adalah standar tertinggi yang diberikan atas sebuah hasil usaha. Dalam sekolah hasil usaha itu adalah ulangan, ujian atau apapun namanya. Siapapun kita pasti akan sangat puas jika mencapai penghargaan tertinggi dari hasil pekerjaan kita.

Ada 2 pertanyaan penting di sini yang perlu dijawab agar nilai 100 menjadi lebih bermakna. Pertanyaan pertama adalah apakah nilai 100 itu murni hasil kerjakeras sendiri atau tidak? Pertanyaan kedua, apa motivasi yang ada di balik nilai 100?

Pertanyaan pertama menyangkut integritas moral anak. Ketika nilai 100 diperoleh dengan usaha yang jujur maka tingkat kepuasannya sangat berbeda dengan nilai 100 yang dihasilkan cara-cara curang. Tingkat kepuasan ini akan sangat berpengaruh pada mental yang terbentuk di kemuadian hari. Mental pecundang yang tertanam akibat kerja yang tidak jujur ini akan berkembang menjadi mental-mental benalu dalam masyarakat. Jika menjadi pejabat maka akan korup, menjadi pengusaha maka akan menghalalkan segala cara untuk mendapat keuntungan, jika rakyat biasa hanya akan menjadi pemalas yang selalu mengeluhkan nasib.

Sebaliknya jika nilai 100 itu murni hasil karyanya. Rasa kepuasasn itu tumbuh menjadi rasa percaya diri yang tinggi bahwa ia bisa menaklukan tantangan. Dalam kehidupan nyata rasa percaya diri ini sangat penting untuk memulai sebuah pekerjaan. Rasa percayan diri akan menimbulkan totalitas kerja.  Apapun tantangannya ia yakin pasti ada jalannya. Seluruh organ tubuhnya akan bekerja keras untuk menemukan solusinya. Saat pekerjaannya tuntas  maka plongg... hati terasa sangatn puas. Yess! Mngkin begitu teriaknya dalam hati.

Pertanyaan kedua, apa motivasi di balik nilai 100? Jawaban atas pertanyaan ini akan berpengaruh pada seberapa lama seorang anak bertahan dengan kerjakerasnya. Jika motivasi yang ia miliki adalah sekedar memenuhi tuntutan guru atau orangtuanya maka ia kerjakerasnya akan terhenti ketika mereka tidak lagin menuntut atau tidak lagi peduli terhadap nilai yang ia peroleh. Motivasi yang ditanamkan harus besar untuk membuat seorang anak begitu mencintai belajar keras.Ok, kalau begitu sekarang  pertanyaan yang muncul adalah bagaimana memberikan motivasi yang besar kepada anak?

Wow, bukan pertanyaan yang gampang juga ni. Pembaca boleh memberikan tanggapan atas pertanyaan ini. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
  • Memberi iming-iming (janji manis) hadiah jika anak bisa mencapai target tertentu (ini cara termudah)
  • Membuat kesepakatan bersama dalam keluarga untuk kedisplinan belajar 
  • Berikan punishment (hukuman) jika melanggar kesepakatan (ingat hukuman harus disesuaikan dengan usia anak, dan tidak melukai baik fisik atau mental)
  • Memberi contoh semangat belajar atau kerja keras oleh orangtua
  • Berhentilah membanding-bandingkan anak karena setiap anak memiliki keunikan tersendiri
  • Berfokuslah pada potensi anak, bukan pada kekurangannya
  • Jika sudah menemukan potensinya hubungkan minatnya dengan kebutuhan belajar (ini lebih efektif meski tidak mudah)


Jika Anda merasa kesusahan untuk melakukan cara yang terakhir Anda bisa mengikutkan anak ke acara pelatihan-pelatihan motivasi atau meyarankan sekolah menyelenggarkan acara serupa. Saat ini ada banyak lembaga pelatihan motivasi dan biayanya terjangkau. Relatif sangat murah jika dibandingkan dengan masa depan anak kita.


Ohya.. kami TRUSTCO Jateng juga memiliki banyak produk training motivasi untuk kalangan pelajar, baik itu untuk pengembangan karakter maupun persiapan menghadapi UN 2013.
Segera kontak  085 640 398 242  Suratman, atau nomor kantor (024) 8412467
Kamin siap membantu Anda









EmoticonEmoticon