Selasa, 17 September 2013

Membangun Sebuah Integritas dan Kepercayaan Diri

Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi yang unik dan kepribadian dengan potensi positif melebihi apa yang mereka pikirkan. Cara berpikir seseorang, bagaimana mengenali diri dengan lebih baik, merupakan langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengasah kepercayaan diri dalam pikiran positif pikiran kita terhadap penilaian diri. Self esteem, istilah seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang baik memiliki kecenderungan untuk selalu melihat hal positif yang melekat pada kesehariannya, tidak menjadikan kelemahan yang dimiliki sebagai penghalang dalam mencapai tujuan besar pada sasaran hidupnya. Mereka memiliki kepribadian tangguh dan pandangan yang jelas dalam tujuan hidup dan jati diri mereka. Rasa percaya diri inilah sebaiknya dimiliki setiap orang untuk menjadi orang yang lebih sukses. Memahami potensi dan kemampuan diri sehingga ketika berhadapan dengan sebuah masalah dapat dilalui dengan baik meskipun proses yang dilalui berhadapan dalam kegagalan. Saat mengalami keterpurukan, mereka selalu berhasil membangun keyakinan diri untuk selalu bangkit. Memahami potensi dan kemampuan yang dimiliki sehingga ketika problema hadir dalam keseharian dan rutinitas-pun, dengan disertai kesadaran akan kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dapat dilalui dengan baik dan lebih mudah.
  •  Positif thinking, menanamkan keyakinan bahwa semua indah pada waktu-Nya.
  • Afirmasi positif, sehingga consicious mind (pikiran sadar) dan sub-concious mind (pikiran bawah sadar) mampu bergerak sinergi. 
  • Lingkungan yang mendukung untuk membantu berkembang secara positif, dengan memperbanyak diri dengan membaca apa saja, serta bergaul dengan orang-orang yang positif. 
  • Arah tujuan hidup yang lebih jelas dengan membuat target-target kecil yang mengantarkan diri untuk mencapai tujuan besar. 
  • Menuntaskan ketertundaan yang selama ini telah membelenggu pikiran. 
  • Sikapi segala proses yang dihadapi dengan diawali sebuah doa dan di akhiri dengan ucap syukur kepada-Nya. Yakini diri untuk berbuat sesuatu hal baik untuk dunia. 
Memandang dunia itu luas dan menjadi bagian penting di dalamnya, walau dalam peran terkecil sekalipun. Bekerja sesuai keterampilan yang dimiliki. Nilai adalah sebuah hasil dari sebuah proses. Penilaian baik ataupun buruk bukan satu-satunya hal dalam mengukur sebuah keberhasilan. Tetapi bagaimana menyikapi sebuah penilaian dengan lebih bijak, akan membuat orang mengerti akan sebuah nilai. Terkadang pesimis bisa terjadi saat melihat berbagai kesulitan dan tantangan dari sebuah persoalan hidup. Berpikir dengan logis dengan kekhawatiran ataupun kecemasan adalah reaksi yang wajar. Hadapi dan lalui dengan Jangan putus asa, tetap semangat, dan lakukan yang terbaik. (",) Abraham Maslow, profesor psikologi dari Amerika (1908-1970) mengatakan bahwa sehat secara psikologis dari seseorang pada saat ia diterima, dicintai dan dihormati oleh orang lain ataupun dirinya sendiri. Harga diri memungkinkan orang untuk menghadapi hidup dengan lebih, kebajikan kepercayaan diri dan optimisme, dan dengan demikian mudah mencapai tujuan mereka dan mengaktualisasikan diri. Hal ini memungkinkan dirinya untuk menjadi lebih ambisius , tetapi tidak berkaitan dengan harta atau kesuksesan, tetapi dengan hormat seseorang bisa menjalani keseimbangan secara emosi, kreatif, dan rohani . Kapasitas kepercayaan diri, harga diri, serta integritas diri akan membentuk sebuah kebahagiaan lebih luas dan terjangkau dengan lebih mudah. Bila dapat memahami hal ini secara bijak, secara fundamental dan universal secara bermanfaat perkembangan positif harga diri meningkatkan kapasitas untuk memperlakukan orang lain dengan hormat, ikhlas dan niat baik. Harga diri yang sehat dan positif bukan sekedar narsis Seseorang dengan harga diri yang sehat dan positif mampu menerima dan mengasihi dirinya sendiri tanpa syarat, mengakui secara ksatria akan kesalahan dalam diri, namun bisa memperbaiki untuk menjadi lebih baik. (Erik H. Erikson, Childhood and Society, Penguin 1973). Bukan sifat hanya melindungi diri sendiri, ataupun mekanisme pertahanan penyangkalan oleh harapan kompensasi yang terlalu tinggi. Dalam ajaran Budha, saat terlalu tinggi harga diri atau kesombongan - adalah salah satu ikatan yang seorang Anagami masih belum bebas. Ini adalah salah satu hambatan jalur menuju Nirwana


EmoticonEmoticon