Senin, 17 Maret 2014

Konservasi Hati Optimasi Mimpi (1)

Menurut KBBI, konservasi berarti pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah atau kemusnahan dengan jalan pelestarian. Konservasi hati artinya melakukan pemeliharaan hati agar senantiasa bersih, tetap jernih, dan bisa melihat petunjuk-petunjuk Ilahi. Agar hati tetap subur bagi tumbuhnya misi penciptaan manusia yang hakiki yaitu pengabdian pada Allah SWT dan mnenjadi khlaifah di muka bumi. Konservasi hati adalah upaya untuk membersihkan hati dari ambisi-ambisi yang menguras tenaga tanpa pernah sampai pada tujuan hidup yang sebenarnya. Konservasi hati menyiapkan hati untuk menjadi lahan subur tumbuhnya keimanan yang berbuah pada amal profesional dan memberikan manfaat besar bagi negeri ini

Di tengah gemerlapnya dunia anak muda saat ini. Dimana kesuksesan seringkali diidentikan dengan popularitas. Menjadi pusat perhatian media, menjadi artis, adalah impian mereka setiap hari. Tak heran, jika pusat kecantikan menjadi tempat terlaris untuk menulap penampilan mereka menjadi ‘eyecatching’. Hingga di Korea Selatan terjadi fenomena yang sangat miris. Tingkat keinginan mereka untuk tampil menarik sudah melewati batas. Operasi plastik yang sedianya hanya untuk medis telah berubah menjadi sebuah fashion. Para orangtua berlomba-lomba mempercantik putrinya dengan operasi plastik. Mereka memiliki keyakinan penampilan yang menarik lebih menjanjikan masa depan. Meskipun cerita kegagalan oprasi ini banyak tersebar, fenomena tidaklah surut. Hingga kontes kecantikan, Miss Korea Selatan 2012 dan 2013 didominasi oleh wajah-wajah ‘plastik’ dengan raut yang sama. Jika untuk cantik sudah menjadi begitu mudah, lalu apalagi yang akan menjadi kebanggaan seorang manusia?

Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, sangat tegas mengatakan bahwa derajat manusia tidak ditentukan oleh kecantikan fisiknya. Pembedaan manusia berdasarkan fisik hanya akan melahirkan penindasan dan penistaan manusia oleh sesamanya. Yang dinilai oleh Allah  SWT adalah takwanya. Dalam Islam, iman dan takwa bukan sekedar urusan sholat atau baca Al-Quran semata. Iman yang benar adalah keyakinan yang kuat didalam hati, diikrarkan oleh lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Oleh karena itu kalimat Thoyibah atau kalimat syahadat digambarkan oleh Allah sebagai pohon yang menghasilkan buah atau manfaat bagi alam semesta ini.

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS AlBaqarah: 24-25).
Iman yang benar adalah dorongan atau motivasi terkuat untuk membuat seorang muslim terpacu mengeksplorasi potensinya. Belajar dengan tekun. Bekerja dengan sangat serius.  Menembus batas-batas kemampuan mereka hingga mereka lahir menjadi seorang yang expert di bidangnya. Motivasi inilah yang dalam puncak kejayaan Islam di abad pertengahan lahir tokoh-tokoh ilmuwan muslim yang karyanya mendunia hingga saat ini. Dunia mengenal Al Khawarizmi sebagai peletak dasar ilmu aljabar hingga saat ini. Dunia tak mungkin melupakan Ibnu Shina dalam dunia kedokteran. Ibnu Khaldun di dunia sosiologi. Dan sejumlah tokoh legendaris lainnya. 

Success is journey, not destination
Sukses bukan sebuah tujuan. Sukses tahapan perjalanan hidup. Seorang pelajar SMA kelas 3 akan mengaggap kesuksesan adalah ketika ia bisa lulus UN dengan nilai tertinggi. Setelah lulus SMA, ukuran kesuksesannya berubah menjadi masuk perguruan tinggi favorit. Diterima sebagai mahasiswa ukuran kesuksesannya juga akan berubah. Dan begitu seterusnya. Lalu pertanyaan perjalanan atau tahap penacapaian apa saja  yang mesti dilewati dalam hidup ini?
1.       Tahap penemuan potensi diri
Manusia dibekali potensi bakat yang berbeda, penemuan potensi terbaik akan mempercepat proses belajar untuk mengeksplorasinya. Untuk menemukan potensi ini ada banyak cara. Mulai dari melakukan tes bakat dengan berbagai teknologi yang sudah ditemukan saat ini, melakukan refkleksi diri, meminta konfirmasi dari orang lain, mengevaluasi hasil kerja, dan berdoa tentunya.
2.       Tahap pengembangan potensi diri
Bakat/potensi tidak membawa seseorang pada kesuksesan dengan serta merta. Ia butuh diasah dan dikembangkan.
3.       Tahap pencarian misi hidup
Misi hidup adalah panggilan jiwa, yang mendorong secara iklhlas melakukan usaha semaksimal mungkin untuk mememenuhi panggilan tersebut. Seoarang pengusaha kaya raya tergerak jiwanya untuk membuat komunitas yang membimbing orang agar bisa mandiri misalnya.
4.       Tahap penciptaan karya
Karya ini bisa berupa penemuan, konsep, institusi, atau apapun yang memberikan manfaat besar bagi umat
5.       Tahap menduplikasi
Umur manuasia terbatas waktu. Tapi impian manusia bisa melebihi beberapa generasi. Karenanya dibutuhkan kemampuan menduplikasi visinya agar diwarisi dan diteruskan oleh orang lain.
Untuk berhasil di setiap tahapnya memiliki kesulitan dan tantangan yang berbeda. Jika dirangkum dalam satu kata, seluruh rangkaian perjalanan hidup ini disederhanakan dengan kata “IMPIAN”. Impian berbeda dengan angan-angan. Impian hidup merupakan hasil dari keyakinan, reflekksi diri, serta visi misi pribadi di masa depan. Angan-angan lahir begitu saja dari khayalan yang tak jelas asalnya. Impian memiliki dorongan yang snagat kuat untuk diwujudkan. Angan-angan dalam sekejap mudah dilupakan. 

Iman yang benar adalah keyakinan yang kuat untuk membimbing hati dan  pikiran untuk menemukan impian hidup yang bermutu. Memangnya ada impian yang tidak bermutu? Tentu ada. Keinginan atau impian hidup yang terlalu sederhana untuk dan hanya untuk dirinya sendiri. Belum lagi kalau impian itu adalah tentang keburukan bagi orang lain. Jelas ini impian tidak bermutu. Bukan lahir dari keimanan yang benar.(bersambung)

NB: Disampaikan dalam Stadium General Unit Mentoring Agama Islam UNNES, 16 Maret 2014 di Gedung Auditorium UNNES


EmoticonEmoticon