Minggu, 02 Agustus 2015

BERBICARA ADALAH CARA BELAJAR TERBAIK

Trustco Jateng  -  Lembaga Training Jawa Tengah Telp. (024) 7691 7578 || HP. 085640-750440 Solikin || HP. 085640-398242 Suratman

Salah satu ketakutan yang sering dihadapi sebagian besar orang untuk berbicara di depan umum adalah TAKUT TIDAK BISA MELAKSANAKAN. Dalam Al Quran memang ada beberapa ayat yang ditujukan kepada orang munafik, yaitu orang yang hanya mengucapkan tetapi hati dan perbuatannya sama sekali tidak selaras.
Sebagai orang beriman, berbicara memiliki 2 makna. Sebagai tanggung jawab, bisa juga sebagai penyakit. Apabila melihat kemungkaran, berbicara bisa menjadi salah satu kewajiban untuk meluruskannya. Sebagai orang berilmu memiliki kewajiban untuk menyampaikan ilmunya agar bermanfaat bagi khalayak.
Sebaliknya, bicara bisa menjadi penyakit jika yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak berguna, menghibah, mengandung dusta, mengadu domba, atau bertujuan untuk menyombongkan diri dan merendahkan orang lain. Dalam hal ini, baik bicara berdua maupun di depan publik sama-sama buruknya. Di sini, Diam tentu lebih benar bernilai EMAS.
Dalam sudut pandang pembelajar, berbicara justru bisa menjadi 'pemaksa' diri untuk menjadi lebih baik amalnya. Jika mengingat bahwa setiap ucapan kita akan dimintai pertanggungjawaban maka setiap ucapan kita pada hakikatnya akan kembali kepada diri kita. Jika nasehat atau tausiah yang kita sampaikan, hakikatnya nasihat itu untuk diri kita. Persoalan berbicara kepada 1 orang atau banyak orang itu hanya soal jumlah. Hukum nasihatnya tetaplah sama.
Pilih mana Berbicara, paksa diri untuk mengamalkannya, lalu amal kita menjadi lebih baik; atau diam saja dan selamanya amal kita tidak menjadi lebih baik?
Sebagian materi Powerfull Kultum Training siswa SMA Islam Hidayatullah


EmoticonEmoticon