Telp. (024) 7691 7578 / HP. 085640-750440 Solikin / HP. 085640-398242 Suratman
Ada seorang teman yang sudah jadi pejabat di sebuah instansi besar. Ada rekan yang sudah berkeliling dunia karena mendapat tugas dari kantornya. Serta, ada banyak obrolan yang kadang malah menjadikan obrolan ujungnya terasa hambar. Sebab, dari yang awalnya berniat menjalin kembali tali silaturahim, malah muncul kisah-kisah yang sering kali membandingkan prestasi dan kinerja selama ini. Pernahkah Anda mengalami hal yang sama?
Di tengah perbincangan tersebut, ada seorang kawan yang terlihat menikmati setiap perbincangan kami. Ia cenderung diam, namun serius memperhatikan. Dari raut wajahnya, terlihat kepuasan mendengar berbagai kisah kami. Maka, ketika tiba giliran ia bicara, dirinya sempat kaget. Namun, ia pun segera mengucap satu kalimat yang justru menjadi pembelajaran bagi kami semua. Sederhana saja, namun dalam. “Ah, aku biasa-biasa saja. Siapa aku hari ini tak penting. Yang penting, adalah aku berada di antara kalian teman-teman akrabku. Di sinilah, saat inilah, kebahagiaan itu kudapatkan—tanpa peduli siapa pun kalian, apa pun jabatan kalian, dan siapa aku hari ini.”
Teman ini barangkali hendak menyindir dengan apa yang jadi perbincangan kami seputar karier dan bisnis. Namun yang jelas, ia seperti sedang membangunkan kami dari tidur, yakni ketika terlena oleh titel, gelar, pangkat, dan kisah fantastis yang harus diceritakan. Ia menegur, bahwa semua itu tak berarti jika kita tak sedang bahagia. Karena itu, ia lebih memilih diam dan menikmati kebersamaan saat itu, daripada bercerita tentang siapa dirinya.
Kebahagiaan memang tak mengenal pangkat. Malah, kebahagiaan sebenarnya selalu dekat. Di sini, di hati, di dalam diri. tinggal bagaimana keputusan kita untuk menjadikan diri bahagia atau nestapa. Semua tergantung pola pikir dan pada pilihan kita memaknai kehidupan. Sayang, banyak orang yang justru sibuk mencari kebahagiaan dengan sudut pandang bernama jabatan, kekayaan, atau gelaran materi.
Memang arti kebahagiaan bermacam-macam, tergantung situasi dan kondisi masing-masing. Namun sadari juga, banyak orang mendapatkan banyak kebahagiaan melalui hal-hal sangat sederhana, atau malah bahagia setelah melepas materi dalam kehidupannya (bukan berarti materi itu tak berarti, namun kebahagiaan bisa dilihat dari berbagai sisi).
Mari renungi diri dan kehidupan. Harta bernama kebahagiaan itu sebenarnya telah ada—bahkan selalu ada—setiap saat di mana pun dan apa pun jadinya kita.
Sumber : www.andriewongso.com
Untuk mendapatkan informasi produk-produk training kami
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman
EmoticonEmoticon