Senin, 25 Mei 2015

TEKNIK DASAR ARUNG JERAM

Trustco Jateng  -  Lembaga Training Jawa Tengah Telp. (024) 7691 7578 / HP. 085640-750440 Solikin / HP. 085640-398242 Suratman
 
Arung Jeram adalah olahraga yang dilakukan di sungai yg berarus deras dan berjeram dengan menggunakan prahu karet. Selain itu setiap awak yg berjumlah rata-rata 6 orang dan 1 orang leader atau sring dikenal dengan istilah skipper. Setiap awak diwajibkan mengenakan alat-alat pengaman seperti pelampung, helm, dan juga dayung. Bahkan lebih dianjurkan lagi dalam 1 team membawa peralatan penyelamatan yaitu throwbag(tali lempar) atau body flip.

Masing-masing alat memiliki kegunaan dan cara penggunaan yg baik dan benar. Untuk itu diperlukan pengarahan tentang pengenalan cara penggunaan alat dan teknik-teknik ketika berarung jeram. Ok….mungkin sekilas kami akan sedikit berbagi dengan anda tentang teknik-teknik dasar berarung jeram

A. Teknik Dayungan

Ada 3 bagian dayung yaitu T Grip (pegangan berbentuk Huruf T), batang, dan Blade. Cara memegang dayung jika anda duduk di sisi kiri prahu, genggam T grip dengan tangan kanan anda dengan cara meletakkan keempat jari diatas bagian horisontal dan ibu jari di bagian bawahnya. Kemudian tangan kiri memegang bagian batang tepat di tengah-tengahnya. Teknik ini berfunsi untuk memaksimalkan power dan menjaga keamanan ketika mendayung agar controling dayungan lebih baik.

Ada beberapa teknik dayungan yang masing-masing kegunaannya berbeda beda.
 
Dayung Maju Yaitu ayun atau dorong dayung ke depan, kemudian masukkan blade ke air (hingga 1/2 dari blade masuk) kemudian tarik kebelakang. Hendaknya ketika mengayunkan blade ke depan posisi tangan juga lurus kedepan dan saat menarik gunakan otot pinggang saat menariknya. Dayung maju ini berfungsi untuk menambah kecepatan laju prahu.
 
Dayung Mundur : Dayung mundur ini kebalikan dari dayung maju, yaitu tarik dayung kebelakang diatas permukaan air kemudian masukkan blade kedalam air dan dorong kedepan hingga tangan lurus ke depan. Dayung mundur inti berfungsi untuk menahan laju prahu atau berjalan mundur jika dibutuhkan.

Dayung Tarik : Dayung tarik ini ada 2 macam yaitu “Kanan Tarik” dan “Kiri Tarik”. Kanan Tarik yaitu awak prahu yang duduk di sisi kanan prahu melakukan dayungan kearah prahu. Caranya raihlah jangkauan dayungan ke arah luar prahu sejauh mungkin,arahkan blade ke arah sisi prahu. Masukan blade ke air dan tarikalah ke arah prahu. Dayungan kanan tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser ke kanan atau menahan prahu agar tdak terbawa arus ke kiri. Kiri Tarik kebalikan dari kanan tarik dengan cara awak prahu yang ada diseblah kiri melakukan cara yang sama seperti kanan tarik. Dayungan kiri tarik ini berfungsi untuk memberikan efek prahu bergeser kekiri atau menahan prahu agar tidak terbawa arus kearah kanan.
 
Dayung Pancung. Dayungan yang biasa dilakukan oleh para pendayung depan apabila ingin melakukan manuver perahu. Jika perahu ingin berbelok kekiri maka maka pendayung yang ada disebelah kan depan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kanan prahu, jalur lintasan dayungan menyerupai huruf “C”. Sebaliknya jika prahu ingin berbelok ke kanan, pendayung yang ada di sebalah kiri depan melakukan dayungan dari depan perahu ditarik hingga ke samping kiri prahu. Teknik dayungan ini biasa dilakukan untuk manuver scara cepat guna menghindari hambatan seperti batu atau pilow.

B. Morfologi Sungai                                                                                                                                  Pengetahuan tentang karakteristik sungai yang terdiri dari bentukan sungai, lebar penampang sungai, arus dan bebagai element yang ada di sungai tersebut seperti batu-batuan ataupun hambatan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendukung teknik pembacaan jeram ataupun arus sehingga kita bisa mempersiapkan antisipasi dengan teknik-teknik khusus. Beberapa istilah morfologi sungai yang sering kita temui antara lain :
 
1. Arus Utama (Mainstream)

Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian kanan luar belokan


2. Gelombang Berdiri (Standing Wave)

Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian kanan luar belokan

3. Arus Balik (Back Curling)

Suatu arus yang berputar keatas (vertical) dengan sendirinya karena adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis setelah arus melewati rintangan/batu (hole) atau patahan sungai/dam (hydraulic) atau kemiringan dasar sungai yang cukup terjal (back curling). Arus balik jika ukurannya besar dapat membalikkan perahu jika perahu masuk miring atau menjatuhkan awak perahu yang kuda-kudanya tidak kuat (refleknya tidak bagus).

4. Pusaran Air (Eddies)

Eddies adalah dimana air berhenti atau mengalir ke hulu (up stream) secara horizontal yang terjadi karena adanya arus yang menabrak rintangan (batu/benda-benda lain) dan arus tersebut tidak dapat melewati rintangan itu sehingga terjadi kekosongan atau kekurangan air serta perbedaan tekanan air yang mengakibatkan air dari arah lain akan mengalir ke atas (up stream) untuk menyamakan permukaan dengan daerah lain. Eddies berfungsi untuk tempat berhenti (stop), mengurangi kecepatan (rem) dan menolong untuk membelokkan perahu (manuver).

5. Hole

Hole adalah permukaan air yang berbentuk lobang dan ada sirkulasi air dibelakang lobang tersebut. Hole terbentuk karena arus yang melintasi suatu rintangan dan mengakibatkan terjadinya terjunan air. Terjunan air akan membentuk sirkulasi air dan permukaan air terlihat seperti lobang. Hole yang terlalu besar akan sangat berbahaya karena bisa membalikkan perahu atau perahu akan tertahan di hole tersebut. Hole yang sangat besar dan sirkulasi air dari segala arah disebut toilet bowl, karena bentuk dan sifat fisikanya seperti air kloset sewaktu di-flushing. Hole ini sangat berbahaya, karena perahu atau awaknya yang terjatuh dan terperangkap didalamnya sangat sulit dikeluarkan. Apabila tidak terlalu besar, hole berfungsi untuk mengurangi kecepatan (rem), membantu manuver serta sangat bagus untuk dilintasi dan bisa juga untuk permainan seperti surf boat.

6. Pillow.

Jika permukaan bebatuan dekat dengan permukaan air, maka sebagian dari arus sungai yang bergerak ke arah hilir akan menaiki bebatuan ini dan melewati bagian atasnya serta membentuk “benjolan air” yang disebut pillow. Pillow juga dapat menahan gerak perahu baik di flat maupun di jeram.

7. Arus Belokan (bends)

Pada belokan sungai arus yang cepat dan aliran yang dalam (arus utama) terdapat pada lingkaran luar belokan sungai, hal ini diakibatkan oleh adanya kekuatan sentrifugal, sehingga aliran permukaan yang lebih cepat mengarah dan menumpuk sepanjang tepi belokan bagian luar. Dan aliran arusnya lebih sempit dari bagian dalam dan alternatif untuk melaluinya sebaiknya pada bagian dalam. Perahu yang terlanjur masuk aliran bagian tepi luar belokan kemungkinan akan menabrak dan terhempas.

8. Lidah Air (Tongue of Rapid)

Jika dua alur yang terhambat batu dan membentuk huruf “V” yang mengarah ke hilir akan terbentuk lidah air. Bila terdapat lebih satu lidah air maka yang terbesar merupakan arus utama yang sebaiknya dipilih. Biasanya lidah air diikuti oleh gelombang berdiri.

9. Batuan (boulders, stoppers)

Letak batuan atau tonjolan batu yang ada di sungai yang tidak beraturan akan mengakibatkan turbulansi aliran sungai. Disamping itu letak batuan yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam melakukan pengarungan terutama dalam manuver. Banyaknya batuan yang ada di sungai akan mengakibatkan laju perahu terhambat, perubahan arah perahu yang tidak dikehendaki, bahkan dapat berakibat perahu tersangkut ( Wrap / Entrapment ).

10. Penyempitan Penampang Sungai (Bottle Neck)

Adanya penyempitan lebar penampang sungai menyebabkan arus menjadi lebih cepat. Hal ini juga menyebabkan laju perahu lebih cepat dari yang dikehendaki. Sehingga jika setelah ada penyempitan ada suatu hambatan akan menyulitkan pengarungan.

11. Pendangkalan sungai (shallows)

Jika penampang sungai melebar akibatnya akan membuat permukaan air menjadi turun. Jika terjadi pendangkalan yang dapat menyulitkan dalam pengarungan, maka yang perlu diingat adalah permukaan air dengan ombak yang besar menunjukkan aliran sungai yang dalam.

12. Hambatan (Strainer)

Hambatan yang dimaksud adalah suatu rintangan yang terjadi karena adanya pohon tumbang yang menghalangi/melintang di atas aliran sungai. Keadaan ini perlu dihindari dalam pengarungan, karena menyebabkan perahu akan tersangkut pada hambatan tersebut.

13. Undercut (Lobang Maut)

Merupakan suatu bentukan yang terjadi karena terkikisnya dinding sungai hingga membentuk rongga. Arus yang mampu membentuk rongga ini biasanya sangat kuat sehingga jika perahu melewati arus ini akan menyebabkan awak perahu terbentur dinding sungai atau perahu akan terbalik dan terjebak dalam rongga. Undercut sebisa mungkin untuk dihindari, karena undercut adalah “ Momok “ yang paling menakutkan dalam kegiatan arung jeram. Mau simulasi renang di undercut..??…”Mboten….Maturnuwun (tidak…terimakasih)”

Pengetahuan tentang morfologi sungai ini sangat berkaitan erat dengan factor keamanan dan keselamatan serta kenyamanan dalam pengarungan, karena dengan memahami karakteristik sungai dengan baik maka para pelaku kegiatan arung jeram akan mengetahui titik-titik bahaya dari bentukan-bentukan sungai yang dapat mengakibatkan terjadinya bahaya terutama bahaya yang disebabkan oleh factor alam (sungai). Sehingga dengan demikian kita dapat berusaha untuk menghindari bahaya yang mungkin dapat mengancam keselamatan kita.

C. Perlengkapan Yang Digunakan Saat Berarung Jeram.

Perlenkapan atau pun perlatan untuk arung jeram dapat digolongkan mnjadi 2 yaitu peralatan pribadi dan peralatan kelompok / tim. Peralatan pribadi adalah peralatan yang digunakan oleh masing-masing orang. Peralatan kelompok adalah perlatan yang digunakan ntuk satu tim arung jeram.
Perlatan Pribadi anatara lain  :

Dayung,
tentunya ini berfungsi untuk mendayung dan termasuk peralatan vital yang harus ada saat pengarungan.Jika dalam satu tim jumlah dayung tidak sesuai dengan jumlah awak atau kurang maka bisa membahayakan tim. Kecuali untuk keperluan dokumentasi bisa jadi kameraman tidak membawa dayung. Tapi ini hanya berlaku di sungai grade I – II.
  • Pelampung,
Jelas fungsinya untuk mengapungkan kita jika kita terjatuh di air dan membantu bagi orang yang tidak bisa berenang. Pelampung yang baik adalah pelampung yang dapat mengpungkan beban max 150 Kg. Meski anda sudah mahir berenang, ataupun anda pernah mudik dari P. Jawa – Kalimantan berenang tetap saja pelampung ini hukumnya wajib dikenakan ketika anda sedang berkegiatan arung jeram. Bahkan saat istirahat ditepian sungai jika jarak anatar anda dengan bibir sungai tidak lebih dari 2 M maka pelampung harus tetap dikenakan. Mengapa mengenakan pelampung itu wajib..?karena jika anda terjatuh skalipun anda mahir berenang dengan kondisi sungai yang berbatu sangat memungkinka bisa mencederai anda dan mengurangi kemampuan berenang anda. Maka pelampung akan tetap mengapungkan anda.
  • Helm,
berfungsi untuk melindungi kepala anda dari benturan batu, tebing ataupun ranting/batang pohon yang menjorok kesungai. Helem yang direkomendasikan untuk arung jeram adalah helem yang berbahan dasar dri plastik bukan fiber.
Body flip,
adalah alat untuk membalikkan perahu. Alat ini terdiri dari carabinaer dan weebing.
  • Sepatu/Alas kaki,
sebaiknya ketika anda berarung jeram gunakanlah alas kaki yang ringan, simple dan tidak mudah lepas ketika berenang.
  • Pakaian,
gunakanlah pakaian yang mudah kering dan simple. kami sarankan tidak menggunakan celana jeans karena jika terkena air akan menyulitkan anda bergerak. Bagi wanita juga tidak direkomendasi kan menggunakan rok.
  • Survival Kit
sebuah kotak yang berisi peralatan-perlatan survival seperti jarum jahit, benang, garam, gula merah, cutter atau pisau lipat, obat pribadi, obat anti biotik, korek api, senter. Survival kit ini dibawa untuk mengantisipai ketika anda mengalami kecelakaan di saat pengarungan dan anda terpisah dari rombongan. Ketika anda terdampar di pinggiran sungai dan berada di hutan alat ini sangat berguna. Namaun tentunya ini biasa dibawa ketika kita mengarungi sungai yg cukup panjang dan lebih dari 1 hari.
  • Peluit,
berfungsi sebagi alat komunikasi berupa signal.
  • Obat pribadi,
bagi anda yang mengidap penyakit khusus silahkan bawa obat pribadi anda.
  • Aksesoris seperti kacamata dan topi,
selain biar keren tentunya akan melindungi dari teriknya matahari.
  • Peralatan tambahan (pisau lipat,dll)
ketika kita berarung jeram di medan yang sulit kadang diperlukan juga peralatan tambahan seperti pisau sebagai alat pendukung rescue.

Peralatan Tim Anatara lain :

  • Perahu,
Perahu yang saat ini sering digunakan untuk arung jeram yaitu jenis self beilling yaitu bagian bawah atau floor berisi udara dan bersekat dan di kanan kirinya terdapat lobang – lobang untuk sirkulasi air yang masuk dari atas. Perahu yang kita gunakan ada 2 jenis bahan dasarnya yaitu PVC dan Hypalon. Jangan sekali-sekali anda menduduki perahu ketika berada di darat karena bisa mengurangi umur perahu. Sebaiknya perahu juga jangan diletakkan ditempat yang langsung terkena matahari karena udara didalam tabung akan memuai dan menggeser atau melepaskan sekat-sekat perahu dan akhirnya…..”cooooooosssssssssss”…perahu bocor.
  • Drybag,
Sebuah kantong kedap air yang berfungsi untuk membawa peralatan ataupun logistik pengarungan.
  • Pompa,
Pompa bisa dibawa ketika kita melakukan pengarung dengan trek panjang . Pompa ada dua jenis yaitu pompa injak dan hand pump
  • Throwbag,
Adalah tas kecil yang berisi tali sepanjang kurang lebih 15 M. Fungsinya sebagai peralatan rescue. Tas berisi tali ini bisa kita lemparkan untuk menolong orang yang hanyut caranya pegang salah ujung tali yang tidak disimpul dengan tas kemudian tangan yang satunya melempar dengan sekuat tenaga ke arah swimmer atau korban.
  • Logistik pengarungan,
Tak kalah penting, alangkah baiknya ketika anda berarung jeram bawalah makan ringan dan minuman untuk cadangan suply energi.
  • Repair Kit
Ketika kita melakukan pengarungan dengan jarak yang jauh kita sebaiknya membawa repair kit yang berisi lem prahu, bahan prahu untuk menambal, amplas, jarum, benang, gunting.
  • Alat Pemetaan atau Navigasi.
Ketika kita melakukan expedisi (ehm…monggo yong sudah pernah expedisi saya minta tambahan referansi..hehe) ada baiknya membawa peta dan peralatan navigasi guna membantu kita dalam ormed atau scouting.

Dengan pengetahuan ini, anda bisa mempersiapkan diri untuk melakukan pengarungan yang aman dan nyaman. Ada beberapa point diatas yang baku harus ada atau harus dilakukan namun ada pula beberapa yang mungkin bisa dikesampingkan  atau lebih tepatnya melihat kondisi dan lokasi pengarungan. Tentunya sebelum anda mengarungi sungai anda sudah mengantongi informasi tentang sungai tersebut baik dari operator lokal atau pun hasil survey lewat jalur darat.

Selain kami melayani jasa wisata arung jeram, kami juga melayani jasa penyampaian materi teknik arung jeram baik untuk kalangan penggiat alam bebas ataupun instansi pemerintah dan swasta jika diminta.
Ulasan kali ini kami cukupkan samapi di perlengkapan pengarungan dan untuk selanjutnya kami akan posting tentang teknik penyelamatan.

Untuk mendapatkan informasi produk-produk training  kami
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati 
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
Hubungi HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman


EmoticonEmoticon