Sabtu, 14 Mei 2016

Rasa Sabar Dalam Prespektif Yang Benar

Telp. (024) 7691 7578 / HP. 085640-750440 Solikin / HP. 085640-398242 Suratman
Sabar merupakan sikap yang positif, tapi dalam hal-hal tertentu, sikap sabar dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri. Coba Anda renungkan, ketika kita menghadapi permasalahan atau situasi yang merugikan, menekan, dan berpotensi menjadi penyakit, apakah kita harus tetap memelihara sikap sabar? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, rasa sabar yang kita miliki harus ditempatkan pada perspektif yang benar.

Sabar merupakan skill pribadi yang dapat kita asah. Seperti yang pernah saya singgung dalam artikel tips dan cara meningkatkan rasa sabar. Dalam perspektif agama, sabar merupakan suatu sikap yang absolute untuk apapun situasi yang kita hadapi. Sikap sabar dalam kehidupan sosial dan agama melahirkan sikap memaafkan, mengampuni, mengerti, memaklumi, melupakan, pengharapan, mensyukuri dan lain sebagainya. Sikap sabar dalam perspektif soaial dan agama, menurut saya, tidak ditujukan untuk orang lain atau situasi eksternal. Sikap sabar tersebut merupakan pendidikan untuk mengontrol dan menaklukan diri sendiri.

Sumber : suksesitubebas.com

Untuk mendapatkan informasi produk-produk training  kami
Gg. Salak , Muntal, Gunungpati
Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 7691 7578
HP. 085640-750440 Solikin
HP. 085640-398242 Suratman


EmoticonEmoticon