Senin, 02 September 2013

SEGENGGAM TINTA BERSAMAMU

Wahh,,,! Romantis banggat judul, kayanya sebuah cerita cinta Dhe,,? Peryataan ini membuat penulis ingin berbagi cinta dan inspirasi kepada anda semua dari pengalaman hidup penulis selama memasuki dunia traning motivasi, inspirasi ini penulis dapatkan ketika waktu mengisi traning pada salah satu lembaga akademik kebinanan di kota Semarang dan sekitarnya.
Waktu teruslah berlalu impin dan harapan masih ada depan mata yang selalu menghantaui dengan berbagai ujian, entahlah ujian yang bersifat duniawi maupun amaliah. Namun semuanya itu sebuah hiasan hidup dengan penuh keimanan menjadikan derajat yang sempurna sebagai manusia yang dititip pancaran cahaya selalu memantul kebaikan maupun keburukan dalam diri seseorang sebagai landasan dasar keimanan dan keimanan pun tidak selalu dijamin kualitas bila tidak pintar-pintar memilah dan memilih pantulan dipancarkan tersebut.
            Hal demikian hanyalah satu kata kunci “Memilih yang terbaik”! Atas dasar ini manusia bisa bergerak dengan mengeluarkan potensi-potensi yang ada dalam diri penuh semangat dan maju melangkah ke tujuan dengan tahap-tahap yang telah di tentukan, sebagai genggaman tinta dalam diri untuk selalu menodai gerakan-gerakan potensi sebagai barometer perjuagan dalam keberhasilan hidup. Kesemuanya itu sebagai tataran derajat manusia, dalam kehidupan.
            Tataran derajat manusia sebuah lukisan tertancam pada selembaran kertas dengan diwarnai dengan tinta, bila tinta tersebut cenderung dengan ketenangan dan keikhlasan maka hal yang serupa yang didapatkan dan bila tinta juga cenderung dengan tertekan maka hal serupa pula yang didapatnya terhadap tinta-tinta digenggamnya itu
              Sebagaimana pada sebuah cerita seseorang bisu yang kuliah di salah satu perguruan tinggi entah perguruan tinggi negeri ataupun swasta akan tetapi semuanya itu tidaklah masalah yang penting bisa mengambil semua makna yang dapat menginginpirasi hidup sebagai landasan dasar untuk lebih maju selangkah menuju selangkah.
            Awal cerita, ketika itu seseorang bisu mempresentasekan sebuah hasil karsanya didepan teman-teman kuliah dengan dibantu oleh seorang dosen untuk menterjemahkan kata-kata yang keluar dari ucapan seseorang bisu tersebut dengan kesungguhan hati, dinama presentase tersebut masalah “Packaging Tempe” dalam artian Indonesia yakni “Membuat Tempe” begitulah kira-kira hasilnya.
Suara
Dan kemuadian seseorang bisu itu memperkenalkan dirinya sama teman-teman kelasnya, bahwa selamat siang nama saya: “Lia” hari ini saya mau bicarakan tetang tugas cara membuat tempe namun di tengah prentasenya itu ada salah satu teman kelasnya berkat: “aduh presentase aja pake bodigat segala ”Semendak Lia kaget atas ucapan temanya tersebut dan berasa kebingunan apa arti di ucapkan oleh teman itu semabari menggelenggelakan kepalanya atas ketidak taunya itu,,,!!!
Berkata temanya bertanya, kenapa “Lho takut ide Lho di curi”,,,??? Dan semakin terheran seseorang bisu tersebut sembari bertanya kemabli kepada dosenya apa yang di maksud oleh teman saya,,,!! Dosen pun menjawab dengan isyarat “Hiraukan dia” bertanya lagi teman kelasnya itu, “Kenapa BOS lho nda ngerti apa yang gue bilang barusan”,,,,??? Sembari bersama teman-teman kelas lainya mentertawankan seseorang bisu itu.
Lagi-lagi teman kelasnya balik bertanya:”atau Lho tidak mengerti apa yang Gue barusan mending Lho bertanya kepada bodigat Lho biar dia bisa membantu Lho menjawab”,,,!!! Dan hal serupa terjadi sebelumnya selalu menggelengkan kepalanya tak ngertinya pertanyaan temanya bersama dosenya pun menggelengkan kepala atas tindakan teman kelasnya.
Oleh karena itu, dosen itupun mangambil tindakan dan berkata kepada teman kelasnya itu “Sania kalau kamu terus mengangu dia mending Lho lebih baik kamu keluar dari ruangan inin”,,,!!! Dan berkata dosenya “Lia lanjutkan presentasenya” sembari dosenya menterjemahkan tentang apa barusan yang terjadi tadi dengan melalui insyarat-isyarat yang bisa dipahami oleh seseorang bisu dengan harapan bisa menerima apa yang di uacapakan oleh temanya barusan, itupun bisa di terima seseorang diri yang bisu.
Sisi lainya pun teman kelasnya itu tak bosan-bosan terus bertanya lagi,,!! Itukan ini ne menjadikan kelas menjadi lelet Lho pikir,,! Siapa sih Lho,,,??? BOS sempai Lho perlu asisten segala dan terus seseorang bisu itu bertanya kemabali lagi kepada dosenya maksunya apa??? Mengelengkan merasa diri seorang yang bisu temanya pun mentertawan dia lagi bersama teman-teman kelas.
Berakata Lia-lia”!!! lho itu udah gaguh sampai Lho perlu asisten segala dan ngapain sih musti kuliah segala mendinggan Lho tinggal di rumah aja dan terus,,,!!! seseorang bisu itu ingin bisa memahami apa yang di ucapkan temanya itu, berkata dosenya Sania,,; “Jaga mulut kamu ya sembari berdiam diri” dosenya mempersilakan Lia,,,; melanjutkan prestasenya sembari berkata Lia“jangan pedulikan omongan dia silakan di teruskan,,”!! terus,,,” seseorang bisu itu ingin bisa memahami apa yang di ucapkan temanya itu namun dosenya pun mengisyarat kepada Lia tenangkan “dirimu” walau luka dalam dada.
Dan lia pun menenangkan dirinya sembari bernafas dan berkata “cara membuat tempe” yaitu dari,,,! Seduk-seduk kata-kata yang di keluarkan dari mulunya namun sulit mengeluarkanya kata-kata itu, diikutipun kata-kata dari teman kelasnya dari kacang akan tetapi Lia merasa tertekan sembari kepalannya tiba-tiba pusing seketika dan berkata kepada dosen dengan bahasa isayratnya,,; ibu saya tidak bisa melanjutkan karena kepala ku pusing dan memohon izin namun dosenya pun menyuruhnya menenangkan dirinya atas tekanan-tekana akhirnya pun pisan didepan kelas.
Fisik
Waktu pun terus berlalu sembari menunggu giliran apa yang impikan seorang diri akhirnya ketemu juga hal serupa dengan apa-apa telah di tulisan dengan tinta genggaman itu dengan garis-garis telah di tentukan pula atas keadialan-keadilan hidup, keadilan pun menyertai bersamamu tak lepas dengan koridol-koridol dengan apa yang telah di nobatkan pada genggaman tinta itu.
Mungkin diri merasa berkuasa atas apa di anugrahkan dengan sejuta kelebihan-kelebihan yang di milki tampa menengok kekurangan-kekurangan menodai diri di bawah alam sadar seorang diri dan menjadikan  diri merasa sempuna hidup ini padal dunia sebuah gelombang selalu silih berganti antara malam dan siang sebaliknya siang dan malam kesemuanya itu pelajaran bagi kenapa hal yang demiakian,,,???
Semua itu dipetik maknanya dengan tela’ah-tela’ah pengalaman yang serupa yang demikian seperti malam dan siang yang dimana mengisyratkan bahwa malam sebagai cahaya diri mencerminkan yang bisa memantulah kemana arah yang di inginkan terhadap pemegang cahaya itu,,,entah bersifa positif sekalipun negative tergantung dalam diri memantulkan cahaya tersebut dab bahkan cahaya itu mantulkan pada diri kita sendiri.
Hal yang serupa dialami oleh Sanita suatu ketika bersama teman kelasnya jalan menuju ke kampus dan di tengah perjalan seorang Sanita tiba-tiba memeriksa isi tas yang dibawahnya namun dalam isi tas tersebut tak ada lembar pun kertas yang tersisah dan akhirnya pun memutuskan diri balik kerumah untuk mengambilnya,,! Seketika hal demikian tiba-tiba arah mobil menuju ke dia berlari kencang dan seketika pula menabrak seorang Sanita.
Ke rumah pun tidak sampai namun rumah sakit yang bisa menemani seorang diri Sanita singkat cerita Sanita di putusan dalam kecelakaan tersebut terjadi patah tulang kaki kirinya dan segerah di amputasi akhirnya pun Sanita memutuskan amputasi kakinya walaupun diri terasa berat menerima hal yang demikan itu yang terjadi, tapi apa daya seorang Sanita, diputuslah kakinya sebelah kiri dengan di gantikan kaki palsu.
Terus waktu demi waktu seorang Sanita berusaha ingin bisa berjalan dengan kaki palsunya namun seorang tidak tahan banting atas semua hal yang menimpahnya itu dengan dibantu seorang ibu bisa menemaninya namun seorang Sanita ingin sekali berjalan sendiri tapi kuat rasanya menahan rasa perih pada kakinya hingga akhirnya jatuh ke lantai rumanya.
Ibunya pun disuruh pergi untuk meninggalakan seorang diri tampa ditemani sesiapa pun dan lambat laut ingin membunuh diri sembari menginngat terhadap apa-apa yang telah terucap dalam mulutnya diwaktu dia masih dalam keadaan sempunanya fisik, dengan mengingat perkataan temanya “kaki mu jenjang bangat San Girih the”!!! dan temanpun sebelah menjawab “Ya ialahlah seorang Model kalau saja tampak doing mana bisa jadi model, senyumpun sanita melontar kepada teman dan sedikit Ya ia dong model itu harus perfek G’tu Lho dan diperkuat oleh teman menjawab duluan tu dengarin”temanpun bertanya mengiakan atas pertanyaan itu,,,! sambil ketawa ketiwi bareng sama teman-temanya.
   
Katankan Apa Ingin Katakan
atas pertanyaan itu pelan-pelan mengambil sebuah pisau tajam rasanya ingin meningalkan dunia ini, tiba-tiba seketika pisau tajam itu di rambas oleh seseorang yang bisu tadi sembali bilang,,,;jangan,,,,,jangan,,,,,jangan,,!!! dan mengarahkan kepada sanita, Sanita pun menatap tajam seseorang bisu berkata dengan isyaratnya, mendengar perkataaan seseorang bisu”kalau kamu mati memang selesai masalah mu”,,,???? Terus Sanita menatap tajam lagi wajah seseorang bisu itu sembari terseduk-seduk banjiran air mata menguyur tubuhnya.
Dan berkata,,:aku tak bisa menjadi Model lagi,,,!!! Itulah tuturan hati dilontar kepada seseorang yang bisu tersebut, seseorang bisu pun terheran terhadap apa yang di katakana barusan itu,,,terus menatap tajam sambil mendengar curahan Sanita,,,”aku cacat tidak bisa menjadi model lagi, seorang orang tak akan bakal pake aku lagi dan dipandang sebelah mata, majalah manpun tak akan pake Gue lagi  ” sambil seseorang bisu pun melihat Sanita dalam keadaan sedih.
Namun seseorang bisu berkata,,”Dengan kekurangan kamu” sambil menunjuk di luar itu ,,,! Kamu  “Memutuskan untuk bunuh diri”??? Sanita pun menangis keras atas hal tersebut, berkata kembali seseoarang bisu,,;”apakah kamu nggak lihat saya”sambil teriak!!! Lagi-lagi Sanita menangis keras sambil berkata,,:”Tapi aku tak punya kaki lagi seperti kamu dan kaki Gue hilang”sambari tersendut-sendut rasa penyesalanya dideritanya.
Sebaliknya seseorang bisu itupun melihat ketiadaan kaki kirinya sanita telah tiada,,,;”Tapi kamu nggak kehilangan ”,,,,HATI KAMU,,!!! Tapi kamu masih punya ,,,,KELEBIHAN LAIN??? Dan Sanita pun menangis lagi lebih keras lagi sambil memegang tanggan seseorang yang bisu itu seraya berkata “kamu mau kan menemani ku selam hidup ku meskipun aku dengan kekurangan”
Begitulah rangkain cerita yang bisa memotivasi hidup anda semua karena memang hidup ini selalu silih berganti warna dan rasa dialami setiap individu dengan metode-metode tertentu pula disikapi pada diri, semuanya hanyalah diri bisa memahami dan merasakan manis dan pahitnya hidup,,,,!
Tergantung amalia-amalia yang genggam oleh diri, entalah genggaman itu dipandang baik menguntungkan maupun genggaman buruk membuat diri merasa merugi disalah satu sisi tampa melihat sisi lain yang lebih berpotensi bersama diri dan kehidupan ini itu semua hanya diri bisa mempersepsi diri kita seperti apa,,?
Persepsi sebuah genggaman yang bisa mengarahkan kepada arah dan tujuan ingin dicita-citakan dengan ini seorang diri ihklas dan berjuangan denga sunguh-sungguh atas target-target yang ingin dicapianya dan memberikan warna sebuah nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.,,,”!!!
                                              
                                             "Get Succes With Trust"


EmoticonEmoticon